Pangi Chaniago Pertanyakan Gubernur Ramai-ramai Dukung Jokowi

Pangi Chaniago Pertanyakan Gubernur Ramai-ramai Dukung Jokowi

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Pengamat politik dari Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mempertanyakan sikap gubernur yang ramai-ramai mendukung Jokowi di Pilpres 2019. 

"Apakah ini ada tekanan politik? Mudah-mudahan mereka memang murni karena mencintai Jokowi," kata Pangi dalam diskusi bertema "Etika Politik Kampanye Bagi Kepala Derah”, di Media Center DPR, Senin (17/9/2018).

Pembicara lainnya dalam diskusi tersebut anggota Fraksi PKS di MPR Nasir Djamil dan anggota Fraksi Nasdem di MPR Irma Suryani Chaniago.


Dia mempertanyakan apakah gubernur ramai-ramai mendukung Jokowi ini merupakan penggiringan opini publik yang dilakukan oleh incumbent atau memang bagi mereka sentimen masyarakan menjadi positif.

"Ternyata dari 34 provinsi hampir 80 persen dukung Pak Jokowi. Secara sentimen, secara aksebilitas itu trendnya menguntungkan Jokowi," kata Ipang, begitu dia akrab disapa. 

Menurut Ipang, dukungan gubernur atau kepala daerah terhadap salah satu pasangan calon dalam pilpres hal yang biasa. Kalau dulu dilakukan secara diam-diam dan sekarang dilakukan secara terbuka, bahkan dengan melakukan deklarasi.

"Misalnya yang di Papua, Lukas langsung menyampaikan to the point dan apa adanya. Kalau misalnya bapak Lukas diam-diam saja tetapi tetap  bergerak tidak ada masalah," kata Ipang.

Contoh lain disebutkan Ipang adalah Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indarparawansa. "Apakah memang perlu dukungan dari gubernur semuanya?" kata Ipang mempertanyakan.

Pada hal kata Ipang, koali pengusung Jokowi adalah koalisi  sudah sangat gemuk sekali dan  sudah cukup.

"Saya pikir koalisi yang gemuk itu sudah cukup, tetapi dukungan kepala daerah begitu ramai hari ini trendnya. Apakah itu memang butuh bapak Jokowinya atau memang trend itu hanya mengalir saja," tanya lagi.

Memang diakui Ipang, Jokowi diuntungkan dengan banyaknya kepala daerah yang mendukung Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. 

Menurut dugaan Ipang, dukungan gubernur atau kepala daerah itu bisa saja merasa puas dengan pemerintahan sekarang, merasa puas dengan kinerja jokowi karena puas.

"Atau mereka kemudian kembali memilih Jokowi untuk menjawab persoalan ketiga, yaitu tekanan politik. Gubernur dan kepala daerah itu tidak suci-suci betul. Kasus hukum itu pasti ada. Dengan mendukung Jokowi mereka merasa aman. Ini kan dugaan, tapi tidak bisa dibuktikan," jelas.

Menurut Ipang, alasan orang berkoalisi hanya dua, alasan pertama adalah berbagi kekuasaan dan kedua adalah aman secara hukum.

"Mudah -mudahan itu tidak, mereka memang murni karena mencintaiu bapak Jokowi. Mereka mengetahui bapak Jokowi ini sukses," ujarnya. 


Reporter: Syafril Amir



Tags Politik