Launching Kuliyatul Mubalighin, UMRI Siap Lahirkan Kader-Kader Dakwah

Launching Kuliyatul Mubalighin, UMRI Siap Lahirkan Kader-Kader Dakwah

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Pekanbaru bersama Majelis Tabligh PW Muhammadiyah Riau dan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) meluncurkan Program Kulliyatul Muballighin bagi kader-kader muballigh Muhammadiyah. Direktur program Dr M Afdhal melaporkan bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan setiap Sabtu selama 3 bulan. 

Peserta yang sudah mendaftar angkatan pertama kali ini sebanyak 22 orang dari guru sekolah yang ada di Pekanbaru, ada dari PCM dan PRM. Ada juga yang datang dari Pelalawan, Rohul, Rohil, dan daerah lainnya.
  
Ketua PDM Kota Pekanbaru,  Ustadz Syafrizal Syukur (USS) meminta kepada peserta agar menyiapkan diri lahir dan bathin untuk mengikuti kegiatan ini. Harus ikhlas agar ilmu yang diperoleh berkah dan bermanfaat bagi keberlanjutan dakwah di persyarikatan. 

"Ini merupakan tugas mulia bagi kita sebagai kader dakwah di persyarikatan," kata USS di akhir pengarahannya. Seusai pembukaan oleh USS, kegiatan dilanjutkan diskusi panel.  


Sebagai narasumber, Ustadz Santoso yang juga Wakil Ketua Majelis Tabligh PWM Riau menyampaikan bahwa program ini sudah disiapkan sejak lama. "Dan alhamdulillah hari ini bisa dimulai angkatan pertama oleh PDM Kota Pekanbaru," sebutnya.  

Ini juga sebagai upaya untuk mengkader muballigh dan ulama Muhammadiyah yang sudah ditunggu-tunggu oleh umat. "Kebutuhan kita terhadap muballigh dan ulama masih cukup banyak. Apalagi di daerah sampai pelosok. Wilayah dan peluang dakwah kita cukup luas dan besar. Tapi sumberdaya kita kurang. Dan yang paling kurang adalah muballigh dan ulama. Karena itu majelis tabligh akan fokus melaksanakan Kulliyatul Muballighin ini," paparnya. 

Narasumber kedua Rektor UMRI yang diwakili oleh Ustadz Mizan Asnawi (UMA) yang juga Ketua Lembaga Studi Islam dan Kemuhammadiyahan (LSIK) UMRI menyampaikan Rektor Umri mendukung sepenuhnya kegiatan ini. UMRI senang dan bahagia dengan kegiatan ini karena  kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari TOT muballigh pencerahan yang dilaksanakan di UMRI pada Ramadhan yang lalu. Mizan menambahkan bahwa persyarikatan ini merupakan gerakan dakwah.

Karena itu zaman yang terus berkembang yang diiringi oleh problematika dan dinamika masyarakat harus direspon dengan metode dan cara dakwah yang tepat.  

Di akhir diskusi peserta berharap agar pengelola program bisa menyiapkan kurikulum dan materi yang dibutuhkan serta menghadirkan tenaga pengajar atau dosen yang kompeten. Supaya peserta mendapat bekal yang cukup untuk berdakwah ditempatnya masing-masing nantinya.


Reporter: Renny Rahayu