Jefry: Maknai Filosofi Kain Sarung Agar Berhasil

Jefry: Maknai Filosofi Kain Sarung Agar Berhasil
Kampar (HR)-Maknailah filosofi kain sarung agar masa depan yang penuh dengan tantangan dan rintangan dapat dilalui, hingga akhirnya berhasil meraih mimpi dan cita-cita di masa depan.
 
Hal ini dikatakan Bupati Kampar, Jefry Noer, Minggu (8/3). Dikatakannya, kain sarung mengandung filosofi yang luar biasa.
 
 Mengapa? karena kain sarung jika dikenakan untuk menutup kepala, maka kaki akan kedinginan dan jika ditutup kaki, maka kepala kedinginan.
 
Menurut dia, kain sarung mengandung makna filosofi yang dalam, mengajarkan orang untuk senantiasa belajar menerima hidup apa adanya, tanpa meninggalkan perjuangan demi masa depan yang cerah.
 
 "Orang yang pintar, ketika mengenakan kain sarung yang tidak sampai ke kepala dan kaki, maka akan menggulungkan tubuhnya hingga menyerupai udang dan pada akhirnya tertutup kepala dan kaki. 
 
Jadi tidak lagi kedinginan," katanya.
 
Menurut Jefry, maksa filosofi kain sarung sangat luar biasa, mengajarkan orang untuk sabar dan mencukup-cukupi apa yang ada, hanya bagaimana memutar otak agar mendapatkan yang belum ada.
 
 Jangan coba-coba, kain sarung itu ditambah lebar dan panjangnya, karena menurut dia, hal itu justru akan mengubah namanya menjadi selimut, tidak lagi kain sarung.
 
Selain itu, lanjut Jefry, kain sarung juga memiliki kegunaan yang banyak, selain untuk selimut juga bisa untuk salat dan bisa juga untuk handuk dan kerudung penutup kepala.
 
 maknanya menurut dia adalah, orang yang hidup dengan filosifi kain sarung akan mampu hidup walau dengan kondisi susah, dan akan mudah memecahkan segala persoalan yang dihadapinya.
 
Jefry Noer menceritakan, dirinya merupakan orang yang senantiasa belajar dari pengalaman hidup susah. Ketika kecil, meski keluarga merupakan kalangan orang berada, namun dia telah merasakan hidup susah sebagai pedang kue.
 
"Ketika itu umur saya masih kurang dari sepuluh tahun, masih duduk di bangku sekolah dasar. Namun saya telah merasakan susahnya hidup, mencari uang dengan berjualan kue," katanya.
 
Jefry juga mengatakan, dirinya sempat tidur di pinggur jalan, dekat emperan toko bersama teman-teman semasa itu.
 
 "Makna filosofi kain sarung telah saya pelajari sejak saat itu. Ditutup kepala kaki kedinginan, ditutup kaki kepala kedinginan.
 
 Hingga akhirnya saya menggulungkan badan hingga kain sarung menutup kepala dan kaki," katanya.
 
Dalam hidup, demikian Jefry, belajaar untuk susah adalah hal paling sulit bagi setiap orang, namun untuk senang tidak harus diajarkan.
 
 Maka terpenting dalam hidup, adalah bagiamana menerima situasi sulit untuk kemudian senang dikemudian hari.(adv/humas)