Isu Proxy War Gatot Nurmantyo Jadi Perhatian Prabowo

Isu Proxy War Gatot Nurmantyo Jadi Perhatian Prabowo

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Calon wakil presiden Sandiaga Uno ingin mengajak Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo bergabung dengan tim pemenangannya. 

Mantan Wakil Gubernur DKI ini menyebut gagasan proxy war yang kerap diwacanakan Gatot memiliki kesamaan dengan isu yang jadi perhatian Prabowo Subianto.

"Kebetulan Pak Prabowo juga menaruh perhatian yang sangat lebih terhadap geopolitik kita, mengenai proxy war dan lain sebagainya," kata Sandi di Jakarta, Selasa (21/8/2018). 


"Saya lihat memang ekonomi ini bisa jadi bagian daripada proxy war yang sering disebut Pak Gatot. Jadi ada kesamaan titik pandang," kata dia menambahkan.

Proxy war adalah istilah yang merujuk pada pertarungan antarnegara melalui kaki tangan. Dalam perang ini, negara-negara tak berhadap-hadapan secara langsung. 

Gatot, semasa aktif di militer, kerap mewacanakan ancaman proxy war di Indonesia. 

Pada 2015, misalnya, Gatot mengingatkan bahwa Indonesia akan menjadi perebutan negara-negara asing dalam peta konflik dunia yang dilatari persoalan penguasaan energi dunia.

Gatot menyebutkan banyak cara yang dilakukan negara asing untuk menguasai kekayaan alam Indonesia. Salah satunya dengan membuat proxy war. Menurutnya saat ini sudah terasa proxy war dan Indonesia harus mewaspadai karena sudah menyusup ke sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. 

"Caranya dengan menguasai media di Indonesia dengan menciptakan adu domba TNI-Polri, rekayasa sosial, perubahan budaya, pemecah belah partai, dan penyelundupan narkoba sudah jauh-jauh hari dilakukan," ujar Gatot kala itu.

Sandi sendiri menilai Gatot sosok berpengalaman dan sangat memahami isu-isu di masyarakat.

Menurut dia keberadaan Gatot dalam tim pemenangan akan memberikan tambahan wawasan yang berguna. Proses pendekatan pun sudah dilakukan. Ia mengaku telah beberapa kali meminta waktu kepada Gatot untuk bertemu. "Tapi belum ada waktu. Mungkin beliau belum punya waktu," ujarnya.

Wacana merapatnya Gatot ke kubu Prabowo-Sandi muncul setelah relawan pendukungnya yang tergabung dalam Relawan Selendang Putih Nusantara (RSPN) memutuskan mendukung pasangan yang diusung Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat itu pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Keputusan tersebut diambil setelah Gatot tak mendapat dukungan partai politik untuk maju dalam perebutan kursi RI 1 itu. 

Sampai saat ini Gatot masih belum berkomentar terkait arah dukungan politiknya di Pilpres 2019.