LAPORAN LANGSUNG NURMADI DARI MINA

Jamaah Haji Asal Riau Usai Wukuf di Arafah

Jamaah Haji Asal Riau Usai Wukuf di Arafah

RIAUMANDIRI.CO, MINA - Jutaan jamaah haji dari seluruh penjuru dunia telah melaksanakan wukuf di Padang Arafah, yang menjadi puncak haji pada 9 Zulhijah 1439 H, atau Senin (20/8/2018). Mulai dari tergelincirnya matahari hingga terbenamnya matahari, jamaah berdoa dan berzikir untuk mendapatkan ridho Allah SWT.

Selanjutnya usai wukuf di Arafah, jamaah haji bergerak menuju Muzdalifah, sebagai salah satu syarat ibadah haji. Dimana jamaah singgah di Muzdalifah untuk mengambil batu yang akan digunakan untuk melempar Jumrah atau Jamarat di Mina. 

Hari pertama lempar Jamarat yang juga bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha di Arab Saudi 10 Zulhijah, jutaan jamaah termasuk jamaah Indonesia bergerak dengan berjalan kaki sepanjang lebih kurang 3 KM dari tempat Mabid di Mina.


Ketua kloter jamaah Haji Indonesia asal Pekanbaru dan Kampar Agus Saputra, mengatakan, hari pertama lempar Jamarat telah dilaksanakan oleh seluruh jamaah Riau, di Mina setelah bermalam di Muzdalifah.

“Alhamdulillah seluruh jamaah kita telah selesai Wukuf di Arafah. Dan hari ini, telah selesai lempar Jamarat yang pertama. Semua jamaah berjalan kaki, dan bagi yang tidak mampu atau sakit juga telah diwakilkan, atau dibadalkan oleh keluarga atau kawan terdekatnya,” ujar Agus, Selasa (21/8).

Dijelaskan Agus, di Mina, jamaah akan tinggal selama tiga hari untuk menyelesaikan prosesi lempar Jamarat. Pada hari pertama, Selasa (21/8), kemarin hanya diperbolehkan melempar di satu tugu yakni jamarat Aqabah. “Mereka melempar batu kerikil sebanyak tujuh buah,” katanya.

Pada hari kedua beosk, Rabu (22/8/2018), jamaah melempar di tiga tugu jamarat yakni Ula, Wustha, dan Aqabah. Batu kerikil yang dilempar masing-masing jamarat sebanyak tujuh buah pada tanggal 10, 11, dan 13 Dzulhijah.

Ada waktu yang tidak boleh jamaah Indonesia untuk keluar dari tenda, atau tidak diperbolehkan melontar Jamarat. Diantaranya tanggal 10 Zulhijah pukul 06.00 - 10.30 WAS, 11 Zulhijah pukul 14.00 - 18.00 WAS, dan 12 Zulhijah pukul 10.30 - 14.00 WAS. 

“Insya Allah setelah lempar Jamarat seluruh jamaah akan kembali ke Mekah untuk melanjutkan ibadah lainnya, yakni tawaf awal ataupun tawaf Sani, dan selesailah ibadah haji. Insya Allah seluruh jamaah kita mendapatkan haji yang mabrur,” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang jamaah haji Riau asal Kampar, Maratua, mengatakan, setelah menjalani beberapa ibadah haji, di sinilah ia merasakan bahwa siapa dirinya. Dan ia merasa rendah di hadapkan Allah SWT. 

“Inilah rasanya saya merasa rendah, dan merenungkan diri. Dosa-dosa yang telah diperbuat, selama ini memang betul-betul dirasakan. Di sini saya bertaubat dan memohon ampunan Allah SWT, selain itu juga tetap bermohon diberi kesehatan dan rezeki baik untuk diri sendiri maupun keluarga dan saudara-saudar,” kata Maratua. 

“Di Mina ini saya berjalan kaki pulang balik mencapai enam kilometer tidak terasa berat, walaupun cuaca panas. Inilah ibadah yang harus dijalankan, mudah-mudahan Allah SWT, menjabah doa-doa kita, dan menjadi haji yang mabrur,” doa Maratua.

Sementara itu, tim dokter Riau, Nurazmi yang berada di kloter 6 Kampar-Pekanbaru, mengatakan, dari informasi kloter lainnya asal Riau, jamaah tetap semangat melaksanakan ibadah haji. Mulai dari Arafah dan sampai ke Mina. Namun kesehatan jemaah sempat menurun karena kelelahan.

“Jamaah kita banyak yang batuk dan kelelahan, semua sudah kita tangani dengan baik bersama tim dokter lainnya. Sudah diberikan pengobatan sesuai dengan sakitnya. Dan ada salah satu jamaah kita dari Kampar, terpaksa harus diinapkan kembali ke rumah sakit, saat di Arafah kondisinya semakin melemah karena gangguan pernafasan,” kata Nurazmi. 


Reporter: Nurmadi