Mahfud Md Jelaskan Maksud 'Pemimpin Jahat'

Mahfud Md Jelaskan Maksud 'Pemimpin Jahat'

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Mahfud Md mengimbau warga menggunakan hak pilih demi menghindari pemimpin jahat. Dia pun menjelaskan maksud 'pemimpin jahat' yang disampaikannya itu. 

Lewat akun Twitter-nya, @mohmahfudmd, Mahfud menjelaskan pernyataan 'pemimpin jahat' dikutipnya dari salah satu perkataan rohaniwan Katolik, Franz Magnis Suseno. Dia meminta masyarakat tidak menafsirkan pernyataan 'pemimpin jahat' dengan liar. 

Dikatakannya, sulit mencari pemimpin yang benar-benar baik karena manusia memiliki kelemahan. Meski begitu, masyarakat tetap harus menggunakan hak pilih dalam pemilu. 


"Tak perlu tafsir liar. Negara harus berjalan, pemimpin harus ada. Jadi jangan golput, pilihlah 1 dari alternatif-alternatif yang tersedia. Sulit ada pemimpin yang benar-benar baik karena semua manusia pasti ada kelemahannya. Kata Franz Magnis: Bukan untuk mencari yang ideal tapi untuk menghalangi yang jahat jadi pemimpin," cuit Mahfud, Selasa (21/8/2018). 

"Ada kaidah ushul fiqh: Dar'ul mafaasid muqaddamun alaa jalbil mashaalih, 'Menghindari kerusakan/kejahatan harus lebih diutamakan daripada meraih kebaikan'. Jadi apa yang dikemukakan oleh Franz Magnis Suseno itu sama dengan kaidah ushul fiqh. Pesannya: memilihlah, jangan golput," lanjut cuitan Mahfud. 

Soal pemimpin jahat, awalnya Mahfud mengimbau seluruh warga menggunakan hak pilih. Hal ini ia utarakan karena di media sosial ada gerakan 'Golfud', yang kerap diasosiasikan 'Golongan Mahfud'.

Mahfud menyampaikan hal itu saat memberi pembekalan 750 bakal calon anggota legislatif (bacaleg) PSI di Balai Sarbini, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (20/8).

"Sekarang ini saya baca di medsos ada gerakan 'Golfud'. Golfud itu bukan golput, Saudara, nggak boleh golput karena alasan 'saya mau golput karena nggak ada calon yang bagus, baik Presiden dan DPR', jangan," ujar Mahfud.

"Kalau tak dia gunakan haknya, pasti akan terpilih orang yang lebih jelek lagi yang dia bayangkan tak bisa dipercaya. Kemudian yang milih orang yang tak baik dan tak punya harapan, yang jelas terhadap masa depan bangsa ini, maka dari itu nggak perlu golput," imbuhnya.