Ini Pesan Muhammadiyah untuk Kandidat Pasangan Capres

Ini Pesan Muhammadiyah untuk Kandidat Pasangan Capres

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Dalam beberapa pekan ke depan, masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) akan dimulai. Ada dua kandidat yang telah mendaftar ke KPU, yakni pejawat Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ketua PP Muhammadiyah Prof Yunahar Ilyas berharap, para peserta Pilpres 2019 dapat berkompetisi secara santun dan mengedepankan prinsip-prinsip persatuan bangsa. Jangan sampai seorang kandidat memanfaatkan isu SARA (suku, agama, ras dan golongan) atau menyinggung sisi personal lawannya, apalagi menyebarkan fitnah hanya demi menaikkan elektabilitas.

“Para kandidat silakan berkompetisi secara sehat, damai. Apa program masing-masing untuk kebaikan dan kesejahteraan umat dan bangsa. Fokus kepada program, jangan saling menyerang dan menjelekkan hal yang bersifat pribadi dan kelompok,” kata Yunahar Ilyas saat dihubungi, Ahad (12/8/2018).


Di pihak lain, lanjutnya, penyelenggara Pilpres harus menjaga netralitas agar kontestasi yang ada dapat berlangsung adil dan penuh kejujuran. Tambahan pula, salah satu kandidat merupakan pejawat Presiden RI. Bila kubu yang bersangkutan melakukan penyalahgunaan wewenang (abuse of power), maka sulit mewujudkan pemilu yang bebas dari kepentingan-kepentingan politik penguasa. “Pemerintah harus tetap netral dan tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan salah satu pihak,” ujarnya.

Tokoh kelahiran Bukittinggi, Sumatra Barat, itu menambahkan, ajang pesta demokrasi tidak perlu berpotensi memecah-belah persatuan bangsa dan negara. Masyarakat umumnya ingin agar Pilpres diselenggarakan penuh kebebasan yang bertanggung jawab dan tanpa dibayang-bayangi rasa takut untuk memilih seorang pemimpin.

“Bagi masyarakat. hadapi Pilpres dengan gembira sebagai sebuah pesta demokrasi. Silakan menilai dengan jernih, kritis dan penuh tanggung jawab terhadap masing-masing pasangan kandidat. Kemudian, tentukan pilihan dan tidak perlu mempersoalkan pilihan orang lain,” ucapnya.

Saat ditanya tentang seorang ulama yang kini menjadi kandidat cawapres, Yunahar menolak berkomentar lebih lanjut. “Untuk hal ini, saya lebih baik tidak berkomentar,” tutup dia.

Seperti diketahui, ada dua pasangan yang akan maju dalam Pilpres 2019, yakni pejawat Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pada 21 September nanti, mereka rencananya akan mendapatkan nomor urut dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku pihak penyelenggara pemilu.

Masa kampanye akan digelar sejak 23 September 2018 hingga 13 April 2019. Pilpres itu sendiri dijadwalkan berlangsung pada 17 April 2019.