Ini Penyebab Karhutla di TNBT Inhu

Ini Penyebab Karhutla di TNBT Inhu

RIAUMANDIRI.CO, RENGAT - Penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) yang terjadi pada Sabtu (4/8) lalu, akibat tradisi kehidupan nomaden (berpindah-pindah) yang dilakukan oleh masyarakat Talang Mamak di Desa Datai. 

Kebakaran dengan titik koordinat S -1.01392173767, E 102.543632507 telah dipastikan groundcheck hotspot oleh tim dari TNI, Polri,  Manggala Agni, dan petugas TNBT serta Masyarakat Peduli Api (MPA) dengan confident kebakaran 82 persen, didapati petugas 
yang terdiri dari Rio M Tambunan (MA), Rustam Sitompul (TNI), Bripka Rahmatsyah putra (POLRI), Poltak Alimadan Harahap (Polhut TNBT), Al Ikromul Hanafi (Polhut TNBT) dan Romansyah (MPA). 

Pengecekan dilakukan dengan menggunakan, 1 unit klx Manggala Agni, 1 unit klx Polri serta 2 unit klx TNBT, sudah dalam keadaan padam. 


Dikatakan Rio M Tambunan, kegiatan tersebut dilakukan untuk menindak lanjuti informasi dari markas Daops bahwa telah terpantau hotspot pada Sabtu, 4 Agustus 2018 pada pukul 16.30 WIB dengan level confidence 66%  dan 82 % melalui satelit aqua.

Areal kebakaran tidak bisa ditempuh dengan kendaraan, meski roda dua sekalipun. "Kami terpaksa berjalan lebih kurang 1 jam untuk menemukan titik koordinat tersebut dan saat ditemukan aoi sudah padam," ungkap Rio. 

Dijelaskannya, setelah menelusuri penyebab terjadinya kebakaran, ternyata dapat dipastikan karena tradisi adat berpindah-pindah oleh masyarakat pedalaman yang saat menempati suatu tempat, maka mereka akan mulai membuka lahan dengan cara membakar, dan ini sudah rutin terus mereka lakukan. 

Diakuinya, jangakan untuk mengetahui hukum, membaca saja mereka tidak bisa, sehingga mereka terus saja melakukan apa yang mereka yakini untuk dilakukan sesuai dengan adat mereka. 

Reporter: Eka BP



Tags Inhu