Taja Sosialisasi Kepariwisataan, Mahasiswa Kukerta Unri Gandeng Disparbud, REI Riau, dan PWI Kampar

Taja Sosialisasi Kepariwisataan, Mahasiswa Kukerta Unri Gandeng Disparbud, REI Riau, dan PWI Kampar

RIAUMANDIRI.CO, KAMPAR - Guna meningkatkan perkembangan pariwisata di sekitar Waduk PLTA Koto Panjang, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Tematik, Universitas Riau menggelar sosialiasi kepariwisataan di Dermaga Tepian Mahligai, Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Senin (23/7/2018).

Hadir sebagai pembicara pada acara itu, antra lain dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar, DPD Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Ria, dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kampar.

Kegiatan "Pengembangan Sumber Daya Manusia Kepariwisataan Melalui Ekonomi Kreatif dan Berbasis Budaya Lokal" ini dihadiri Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebuadayaan Nur Azman sekaligus sebagai pemateri pertama, Ketua DPD REI Provinsi Riau H Nurzafri, sebagai pemateri kedua, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kampar Akhir Yani, Kepala Desa Pulau Gadang Abdul Razak, tokoh masyarakat, sejumlah pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pok Darwis), dan mahasiswa Kukerta Tematik di Desa Pulau Gadang dan desa-desa di Kecamatan XIII Koto Kampar.


Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Nur Azman dalam materinya menyampaikan, usaha ekonomi kreatif diarahkan agar bagaimana bisa mendapatkan uang dari ekonomi kreatif. Ia berharap pengurus dan anggota Kelompok Sadar Wisata mengembagkan usaha ekonomi kreatif.

"Buatlah suatu kerajinan yang bisa  menghasilkan uang. Kerajinan ini menjadi cenderamata yang menarik bagi wisatawan," kata Nur Azman.

Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kampar akan selalu mendorong usaha ekonomi kreatif.

Disamping itu, Pemkab Kampar saat ini berupaya untuk memajukan pariwisata di Kabupaten Kampar. Ini bisa dilihat bagaimana berkembangnya kepariwisataan di Kabupaten Kampar saat ini. Salah satu upaya itu adalah membuat kegiatan pelatihan bagi Kelompok Sasar Wisata.

"Dalam pelatihan nanti diminta anggota Pok Darwis diutus untuk mengikuti pelatihan seperti pelatihan menjadi guide dan pelatihan lain seperti ekonomi kreatif," katanya. 

Dalam waktu dekat, lanjut dia, Disparbud Kampar juga akan mengirimkan pelaku usaha sate ayam kampung dan kupiek indak batulang 

"Besok pagi Dinas Pariwisata akan kirimkan dua orang pengusaha kuliner ini ke Bandung," terang Nur Azman.

Tahun ini Disparbud Kampar sudah memberangkatkan delapan orang, di antaranya pengrajin kerajinan rotan dari Kuok, Dekla dari Tapung dan kue bolu.

Ia juga mengingatkan agar pengurus dan anggota Pok Darwis harus kompak, punya motivasi, dan jangan berharap ingin mendapatkan keuntungan yang besar di awal-awal usaha.

Sementara itu, Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Riau Nurzafri melihat potensi pariwisata di sejumlah objek wisata di sekitar Waduk PLTA Koto Panjang khususnya di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar memiliki potensi luar biasa. 

Apalagi kalau sudah ada home stay atau rumah tinggal yang membuat wisatawan yang datang tidak hanya sekadar berfoto tetapi bisa menetap sebentar untuk menikmati lebih lama objek wisata tersebut.

"Kalau tempat wisata hanya disinggahi untuk foto-foto saja sayang, tidak akan ada income untuk daerah setempat," sebut pengusaha yang juga bakal calon anggota DPRD Provinsi Riau dari Daerah Pemilihan Kabupaten Kampar tersebut.

Ia berharap, beberapa lokasi wisata di Provinsi Riau menjadi destinasi wisata  berkat adanya perkembangan sarana prasarana, fasilitas, dan semakin baiknya layanan dari pemandu atau pengelola objek wisata.

"Kampar bisa menjadi destinasi karena satu-satunya PLTA di Riau ada di Kabupaten Kampar," ulas pengusaha sukses yang memulai usaha dari usaha kecil itu.

"Enam lokasi wisata yang ada di sini mulai dari Ulu Kasok, Puncak Kompe, Puncak Tuah, Bukit Kelok Indah, Cubodak Hill dan Dermaga Tepian Mahligai tidak ada satupun tempat penginapan atau home stay. Dengan adanya home stay, wisatawan lokal atau wisatawan yang datang dari daerah lain yang bisa menginap di sini. Jadi jangan hanya mereka datang untuk foto-foto, atau sekedar lewat dan pulang," ulasnya.

Ia mengajak masyarakat maupun pengelola agar menghidupkan objek wisata menjadi daerah tujuan wisata. "Sehingga kita tak usah jauh lagi pergi ke daerah luar Riau," bebernya.

Ia berharap pemerintah daerah bersinergi dengan investor dan pengurus PWI Kabupaten Kampar agar daerah ini benar-benar menjadi daerah tujuan wisata. Pemda juga diharapkan memberikan perhatian lebih seperti memacu pembangunan infrastruktur.


Reporter: Ari Amrizal