Peragakan 30 Adegan

Polresta Pekanbaru Gelar Pra Reka Ulang Pembunuhan Rudi

Polresta Pekanbaru Gelar Pra Reka Ulang Pembunuhan Rudi

PEKANBARU (HR)- Guna memberikan gambaran mengenai kematian Rudi (32) yang ditemukan tewas di Jalan Palas, Mekar Sari Rumbai, jelang akhir Februari 2015 lalu, Polresta Pekanbaru beserta Polsek Rumbai menggelar pra reka ulang di dua lokasi Pekanbaru, Jumat (6/3).

 Pantauan Haluan Riau, Jumat (6/3), selama pra reka ulang tersebut terlihat jelas empat tersangka, yakni AI alias Bocet (25), Hi alias Dait (27) dan DPO Gen dan Bu (diperagakan peran pengganti) dengan keji menganiaya korban (peran pengganti) serta membakarnya hidup-hidup.

Pada lokasi pertama pra reka ulang yang digelar di tanah kosong Jalan Sudirman-Jalan Samratulangi terlihat pula 13 adegan peristiwa berdarah itu dimulai.

Sebelum di eksekusi secara sadis, ke empat tersangka lebih dulu bertemu korban di sebuah bengkel.

 Di beberapa adegan yang diperagakan, tepatnya di adegan ke-6, Bocet memulai ulah kejamnya saat mengambil sebuah obeng dari saku celananya dan menikamkan obeng itu ke kepala Rudi berkali-kali.

 Rudi pun langsung bersimbah darah dengan posisi dirangkul oleh Bocet. Rudi selanjutnya dipaksa naik ke salah satu sepeda motor yang dibawa para tersangka.

"Semua rentetan adegan pra reka ulang ini bertujuan guna menggambarkan setiap kejadian yang terjadi.

 Tentunya juga untuk mensinkronkan satu keterangan dengan keterangan yang lain, terutama antara keterangan dari saksi di TKP dengan keterangan dua tersangka yang sudah ditangkap," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Robert Haryanto Watratan ketika menyaksikan adegan demi adegan yang digelar.

Selanjutnya pada adegan ke-10, diperagakan pula adegan saksi mata Cindy yang melihat ulah kejam tersangka Bocet.

 Cindy lalu meminta kepada para tersangka untuk menurunkan Rudi dari atas motor. Namun permintaan itu tak digubris dan tersangka Gen justru memaksa Cindy untuk diam sambil mengancam menggunakan sebilah pisau.

 Sampai adegan ke-13 selesai, pra reka ulang di lokasi pertama ini kemudian berlanjut ke lokasi ke dua di Lapangan Sepakbola Bukit Putera, Jalan Kesehatan, Kecamatan Senapelan.

Sesampainya di lokasi kedua, sebanyak 17 adegan mewarnai jalannya pra reka ulang. Di tempat kedua inilah, kekejaman ke empat tersangka semakin kental terasa. Apalagi pada adegan ke-15, Bocet dengan brutal memukul wajah korban menggunakan tangan.

Lalu dilanjutkan pada adegan ke-16, Bocet juga menusuk pipi korban memakai obeng hingga korban tersungkur.

 Memasuki adegan ke-17 sampai 20, keempat tersangka dengan sadis menginjak perut dan dada korban.

Bahkan pada adegan ke-21, tersangka Gen sempat pula mengambil sebilah kayu dan memukulkannya ke tubuh korban berulang kali.

 Hanya saja meski telah lemah tak berdaya penuh luka dan darah, korban tetap masih hidup.

Melihat hal itu, tersangka Bocet lalu mengambil kesimpulan bersama tiga tersangka lain untuk menghabisi nyawa Rudi.

 Hal itu tergambar pada adegan ke-24, di mana Bocet memberikan uang Rp10 ribu kepada tersangka Budi dan menyuruhnya membeli bensin di sekitar TKP.

Sekembalinya Budi membeli bensin, pada adegan ke-27, Bocet kemudian mengambil bensin tersebut dan langsung menyiramkannya ke tubuh korban.

 Disusul kemudian pada adegan ke-28, tersangka Gen datang sambil membawa mancis lalu menyulutkan api ke tubuh korban.

"Ada 30 total adegan yang diperagakan para tersangka dalam menjalani pra reka ulang ini, 13 adegan di lokasi pertama serta 17 adegan di lokasi kedua.

 Sejauh ini kita juga masih lakukan pengejaran terhadap dua tersangka lagi, Gendon dan Budi. Termasuk menyebar foto kedua tersangka yang bersangkutan," tutup Robert.(nom)