Jajaran Pimpinan BPJS Kesehatan Layani Langsung Masyarakat

Jajaran Pimpinan BPJS Kesehatan Layani Langsung Masyarakat

RIAUMANDIRI.CO, TEMBILAHAN - Untuk memastikan peserta JKN-KIS mendapat pelayanan terbaik, jajaran direksi BPJS Kesehatan terjun langsung meninjau pelayanan di sejumlah Kantor Cabang BPJS Kesehatan. 

Tak hanya itu, mereka pun turut melayani langsung para peserta JKN-KIS yang datang berkunjung.

“Kegiatan eksekutif frontliner ini merupakan salah satu wujud komitmen kami dalam menjaga dan mengoptimalkan mutu pelayanan kepada peserta JKN-KIS. Kepuasan dan loyalitas peserta menjadi prioritas kami. Untuk itu, ke depannya kami berharap para duta BPJS Kesehatan makin terpacu untuk memaksimalkan layanan," ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tembilahan Dahidin usai melayani peserta JKN-KIS di Kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu, Rabu (4/7/2018). 


"Kualitas layanan tidak boleh stagnan karena ekspektasi peserta akan terus meningkat,” lanjut Dahidin.

Pada kesempatan itu, para direksi dan senior leader BPJS Kesehatan menggantikan sementara tugas frontliner BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan langsung kepada peserta JKN-KIS maupun masyarakat umum yang mendatangi Kantor Cabang BPJS Kesehatan, khususnya di loket pelayanan cepat.

“Berinteraksi dan melayani langsung peserta JKN-KIS tentu menjadi kesan tersendiri bagi kami. Tugas frontliner sebagai garda terdepan pelayanan peserta JKN-KIS di Kantor BPJS Kesehatan memiliki tantangan tersendiri,” ucap Dahidin.

Menurut Dahidin, jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang menerapkan sistem jaminan sosial, pertumbuhan peserta program jaminan kesehatan di Indonesia terbilang amat pesat. Jika hanya dalam waktu 4 tahun, program JKN-KIS telah mencakup hampir 80 persen dari total penduduk Indonesia. 

Sebagai pembanding, negara yang menjalankan program jaminan sosial sejak lama seperti Jerman, sekitar 120 tahun, baru mencakup 85 persen populasi penduduk. Austria menjalankan selama 79 tahun dan mencakup 99% populasi penduduk. Sementara Jepang memerlukan waktu 36 tahun dan Belgia membutuhkan 118 tahun untuk mencakup 100 persen populasi penduduk.
 
Menurutnya, saat ini program JKN-KIS telah menjadi program jaminan kesehatan terbesar di dunia, jika dilihat dari jumlah kepesertaannya yang telah melampaui 198,8 juta dan dilaksanakan melalui pendekatan single payer institution. 

Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah hingga tercapai cita-cita Universal Health Coverage (UHC) alias Cakupan Kesehatan Semesta, sehingga nantinya seluruh penduduk Indonesia akan terlindungi oleh jaminan kesehatan JKN-KIS yang berkualitas dan berkesinambungan. 

"Oleh karenanya, semangat Duta BPJS Kesehatan untuk mengabdi pada negeri tak boleh surut. Pelayanan prima harus tetap jadi yang utama,” kata Dahidin.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan, jika dihitung secara nasional, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 22.247 FKTP yang terdiri atas 9.881 puskesmas, 5.023 Dokter praktik perorangan, 5.473 klinik nonrawat inap, 643 klinik rawat inap, 20 rumah sakit kelas D pratama, serta 1.207 dokter gigi. 

Sementara itu di tingkat FKTRL, BPJS Kesehatan telah bermitra dengan 2.397 rumah sakit dan klinik utama, 1.607 apotek, dan 1.079 optik.


Reporter: Ramli Agus
Editor: Rico Mardianto