BMKG Deteksi Dua Titik Panas di Riau

BMKG Deteksi Dua Titik Panas di Riau

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi dua titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen di Provinsi Riau.

"Dua titik panas terdeteksi di Kabupaten Kampar dan Pelalawan," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sukisno di Pekanbaru, Ahad (17/6/2018).

Secara keseluruhan, Sukisno mengatakan, melalui pencitraan satelit Terra dan Aqua hari ini terpantau tujuh titik panas di Pulau Sumatera. Selain dua titik panas di Riau, lima titik panas lainnya turut menyebar di Sumatera Selatan empat titik dan Sumatera Barat satu titik.


Sementara itu, dari dua titik panas yang terpantau di Riau, satu titik lainnya dipastikan sebagai titik api, atau indikasi kuat adanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

"Satu titik api terdeteksi di Kabupaten Kampar, tepatnya di Kecamatan Kampar Kiri Hilir," ujarnya.

Sepanjang dua pekan pertama Juni 2018, BMKG terus memantau keberadaan titik-titik panas di sejumlah daerah di Provinsi Riau, terutama bagian pesisir.

BMKG menyebut keberadaan titik-titik panas itu selasar dengan perubahan cuaca di Riau yang cenderung panas memasuki periode ke dua 2018.

Atas dasar tersebut, Pemerintah Provinsi Riau selanjutnya memperpanjang status siaga karhutla hingga 30 November 2018.

Perpanjangan status sebagai bagian dari upaya untuk mensukseskan pagelaran olahraga akbar se-Asia, Asian Games 2018.

Pemerintah Provinsi Riau, sebelumnya telah menetapkan status siaga karhutla sejak 19 Februari 2018, dan berakhir pada 31 Mei 2018. Saat itu, penetapan status tersebut dilakukan setelah sebelumnya sebagian besar wilayah Riau mulai dilandar kebakaran hebat.

Tercatat, seluas 1.870,96 hektare lahan di Provinsi Riau hangus terbakar sepanjang lima bulan pertama 2018, dengan lima kabupaten diantaranya mengalami kebakaran dengan luas diatas 100 hektare.

Kebakaran terluas terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti yang mencapai 896,61 hektare, kemudian Kabupaten Bengkalis seluas 345,5 hektare. Selanjutnya, di Kabupaten Siak luas lahan terbakar mencapai 131,5 hektare, Kabupaten Indragiri Hulu 128,5 hektare serta Kota Dumai 120 hektare.


Sumber    : Okezone