Besok, Ops Ketupat Muara Takus 2018, 1.907 Personel Dikerahkan

Besok, Ops Ketupat Muara Takus 2018, 1.907 Personel Dikerahkan

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Operas Ketupat Muara Takus tahun 2018 akan dimulai pada Kamis (7/6/2018). Operasi kemanusiaan ini berlangsung selama 18 hari dan melibatkan 1.907 orang dari seluruh kesatuan dan stake holder lainnya. Dari ribuan personel itu, tidak ada regu penembak jitu atau sniper di dalamnya. 

Apel gelar pasukan ini digelar di halaman kantor Gubernur Riau, Rabu (6/6), dan dipimpin langsung Kapolda Riau Irjen Pol Nandang. Dalam gelar pasukan itu, dilakukan kesiapan unsur yang terlihat, baik Polri, TNI, dan sejumlah unsur lainnya.

"Untuk kita (Polri), ada 1.399 personel. Kalau gabungan berjumlah total 1.907 orang, baik itu dari TNI, dinas-dinas terkait, pemerintah daerah serta stake holder lainnya," ungkap Kapolda Riau Irjen Pol Nandang usai gelar pasukan.


Nandang mengakui akan adanya potensi ancaman terorisme, seperti yang terjadi dan terungkap beberapa waktu terakhir. Untuk itu, dirinya menekankan kepada seluruh kepala satuan wilayah (Kasatwil) untuk terus melakukan deteksi intelijen. 

"Kasatwil juga harus mampu melakukan penegakan hukum secara tegas, melalui peran Satgas Anti Teror," sebut mantan Kapolda Sulawesi Barat itu. 

Meski begitu, Kapolda mengungkapkan, untuk sementara regu penembak jitu atau sniper tidak ikut dilibatkan dalam Ops Ketupat Muara Takus tahun 2018, karena dirasa belum diperlukan. Menurutnya, potensi ancaman yang sudah dipetakan sebelumnya.

"Untuk sniper sementara belum perlu. Ini terkait hakikat potensi dan ancaman (pelaku kejahatan, red)," yakin Nandang.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas (Dir Lantas) Polda Riau, Kombes Pol Rudy Syafiruddin mengatakan, guna menghadapi arus mudik dan balik lebaran, pihaknya telah membentuk 56 pos pengamanan dan pelayanan. Dirincikan, ada 38 pos pengamanan, 18 pos pelayanan dan 1 pos terpadu di sepanjang yang didirikan. 

Diterangkannya, setiap pos pelayanan yang didirikan, harus mencakup seluruh fasilitas baik kesehatan, bengkel, hingga rumah makan. "Pos Pelayanan harus memiliki fasilitas lengkap, dari sisi kesehatan, kemudian bengkel, lalu ada rumah makannya. Semuanya demi kenyamanan pemudik," terang Dirlantas. 

Nantinya, dia mengatakan pos pelayanan tersebut akan difokuskan pada jalur barat menuju Sumatera Barat. Menurut dia, hasil pemetaan dan analisa dari kegiatan mudik yang dilakukan beberapa tahun terakhir, jalur barat merupakan jalur yang paling sibuk. 

"Kita akan siapkan pos-pos barat dimana kepadatan arus mudik (dominan) di wilayah barat," katanya. 

Selain menyiapkan pos pelayanan dan pengamanan, Kombes Rudy mengatakan polisi juga telah memetakan titik rawan bencana, terutama longsor di jalur barat. 

"Ada dua titik rawan di sana menuju Sumbar. Kita antisipasi itu dengan koordinasi bersama instansi terkait serta menyiapkan jalur-jalur alternatif," tuturnya. 

Dirinya berharap, dengan segala persiapan yang dilakukan Polda Riau bersama dengan TNI dan seluruh dinas terkait dapat membantu melancarkan kegiatan arus mudik lebaran 2018.


Reporter: Dodi Ferdian
Editor: Rico Mardianto