Normalisasi Sungai Napuh Ditolak Sekelompok Warga, Ini Kata Camat Pangkalan Lesung

Normalisasi Sungai Napuh Ditolak Sekelompok Warga, Ini Kata Camat Pangkalan Lesung

RIAUMANDIRI.CO, PANGKALANLESUNG - Normalisasi Sungai Napuh Pangkalan Lesung, Pelalawan oleh perusahaan kelapa sawit PT Musim Mas ditolak sekelompok warga. Padahal pemerintah, tokoh adat, dan sebagian besar masyarakat yang menggantungkan hidup dari sungai itu sangat mendukung upaya normalisasi tersebut.

Terkait pro kontra normalisasi sungai tersebut, Camat Pangkalan Lesung Adnan, ketika ditemui di kantornya belum lama ini mengaku sangat mendukung upaya normalisasi. Hal ini karena kondisi sungai yang sudah penuh oleh tumbuhan liar dan tidak bisa dilalui perahu nelayan.

"Sebelumnya, pihak perusahaan juga melakukan rapat beberapa kali dengan warga sekitar sungai serta nelayan yang menggantungkan hidupnya dari sungai itu," sebutnya. 


"Hasil rapat membuahkan kesepakatan, di antaranya perusahaan bakal melakukan perbaikan jalan desa, pembuatan jembatan ke sumber air panas, memberikan bantuan pembuatan tenda pesta untuk desa, dan memberikan bantuan uang tunai jutaan rupiah untuk nelayan Sungai Napuh. Bantuan mulai direalisasikan, dan disetujui pengerjaan normalisasi Sungai Napuh," jelas Adnan.

Adnan juga memastikan pengerjaan normalisasi itu sudah tidak ada masalah. Terkait surat penghentian pengerjaan dari Pemkab Pelalawan beberapa waktu lalu, Adnan mengatakan bahwa surat itu dikeluarkan oleh Pemkab karena saat itu Pemkab belum mengetahui bahwa ada kesepakatan antara masyarakat dengan perusahaan.

"Tapi surat itu kan sudah dibatalkan setelah kita jelaskan ke Wabup kalau sudah ada kesepakatan, dan bahkan sudah ada dukungan dan kejelasan dari Dinas Lingkungan Hidup. Kalau normalisasi ini kan banyak manfaatnya," tambah Adnan.

Hal senada disampaikan oleh tokoh adat Batin Tuo Napuh, Bujang Badrun. Dia menyampaikan bahwa sebelumnya sudah ada kesepakatan antara perusahaan dan masyarakat terkait normalisasi Sungai Napuh. Menurutnya, normalisasi tersebut tidak merugikan pihak mana pun.

"Tak ada yang keberatan soal normalisasi sungai itu, semuanya kami mendukung kok. Kalau ada yang keberatan itu mungkin bukan warga kita atau bukan anak kemanakan kita yang hidupnya dari sungai itu. Terus terang dengan dinormalisasi sungai itu, kami senang soalnya Sungai Napuh bisa berfungsi kembali sesuai fungsinya. Habitat yang ada di dalamnya akan terus terjaga sehingga nelayan bisa mencari rezeki di situ," jelas Bujang Badrun.

Bujang melanjutkan, semua permasalahan bisa diselesaikan asal mau dirundingkan.

"Kecuali ditutup atau dialihkan atau diubah dari bentuk awalnya. Kalau itu terjadi kami juga enggak seteju," ungkap Bujang Badrun. 


Reporter: Supendi
Editor: Rico Mardianto