Tol Trans Sumatera tak Menarik bagi Investor

Tol Trans Sumatera tak Menarik bagi Investor

JAKARTA (HR)-Pemerintah sudah menyetujui pembangunan empat ruas jalan Tol Trans Sumatera yakni Medan-Binjai dengan panjang 16 kilometer, Palembang-Indralaya 22 kilometer, Bakauheni 138 kilometer dan Pekanbaru-Dumai 126 kilometer. Ditargetkan, pada April ini jalan tol tersebut mulai dibangun.

Menteri BUMN Rini Soemarno menjelaskan, nantinya pembangunan ini akan dilakukan oleh konsorsium empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Hutama Karya, PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya dan PT Jasa Marga.

"Secara konsorsium (bangunnya), karena jumlahnya besar," jelas dia di Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/3).

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menambahkan, pemilihan penugasan BUMN karena pihak swasta tidak melihatnya jalan tol ini tidak visible. Tapi tidak menutup kemungkinan, pengerjaannya akan diserahkan ke pihak swasta.

"Kalau jalannya visible dari dulu-dulu dikasih swasta, gara-gara dari dulu ditawari enggak ada yang biding, tidak visible makanya diakukan oleh BUMN dulu. Mungkin suatu saat setelah operasi sekian tahun bisa kerjasama dengan swasta," sebut Bambang.

Saat ini kata Bambang, pemerintah akan memulai pembangunan dari selatan Sumatera yakni dari Bakauheni ke Terbanggi besar "Tapi dari empat ruas itu yang duluan selatan itu," jelasnya.

Menurut Bambang, untuk pendanaannya akan menggunakan PMN yang didapatkan dari PT Hutama Karya sekira Rp3,6 triliun. "Satu ruas dulu saja, yang penting jalan. Untuk keseluruhannya (total dana) belum," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengakui, alasan investor tidak meminati proyek ini dikarenakan perbedaan jumlah penduduk antara pulau Sumatera dan Jawa. Menurut Franky, ada beberapa investor swasta yang tertarik untuk mengerjakan proyek tol tersebut.

"Karena kepadatan penduduk di Jawa dan Sumatera itu berbeda, sehingga relatif investor pada minat di Jawa," ucap Franky di Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/3).

Kendati demikian, pemerintah berupaya menyatukan konektivitas antara pulau Jawa dan pulau Sumatera, sehingga pusat investasi bisa terbagi ke wilayah Sumatera. "Jadi, kita tadi coba dijajaki kaitannya konektivitas antara Jawa dan Sumatera," imbuhnya.(okz/ara)