Bencana Kabut Asap dan El Nino

Dongkrak Harga CPO

Dongkrak Harga CPO

Jakarta (HR)-Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia menilai, bencana kabut asap dan kemarau panjang (El Nino) yang berlangsung beberapa waktu lalu turut mendongkrak permintaan angka ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) Indonesia.

Tak ayal, dengan keberadaan dua fenomena tadi akan mengganggu pasokan stok minyak sawit, sekaligus meningkatkan harga CPO dunia untuk beberapa waktu ke depan.

"Pohon itu (sawit) cenderung kurus dan menghasilkan buah yang kurus juga,” tutur Sekretaris Jenderal Gapki, Togar Sitanggang di Jakarta, Selasa (10/11).
Selain bencana kabut dan El Nino, Togar bilang faktor lain yang juga menyebabkan naiknya permintaan ekspor CPO Indonesia ialah berkurangnya stok minyak biji-bijian atau rapeseed seperti biji bunga matahari akibat panen yang tidak sesuai dengan ekspektasi.
Di samping itu, katanya pelaksanaan program biofuel pemerintah pun diyakini bakal meningkatkan konsumsi CPO domestik.
Di mana dalam dua bulan ke depan, produksi biodiesel nasional akan mencapai 600 ribu ton CPO sehingga produksi biodiesel tahun ini ditaksir mencapai 1,25 juta ton.

"Penerapan biodiesel ini signifikannya adalah menurunkan stok (global) dan itu akan berpengaruh kepada harga (global),” ujarnya.
Ekspor CPO Nasional Naik
Seperti diketahui, adanya ekspektasi mengenai penaikan harga CPO dalam beberapa waktu mendatang tak lepas dari turunnya stok CPO global yang disebabkan oleh beberapa fenomena tadi. Dengan begitu, tak aneh jika para pembeli (trader) mulai membeli minyak sawit dengan jumlah besar.
Pun fakta ini ditunjukkan oleh hitungan Gapki yang mencatat di sepanjang Oktober 2015 angka ekspor minyak sawit Indonesia telah mencapai 2,61 juta ton, naik 11,6 persen dari capaian September 2015 yang berada di kisaran 2,34 juta ton.

Sedangkan dari sisi harga, pada Oktober kemarin harga CPO tercatat berada di level US$ 578,2 per metrik ton, naik 9,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya di level US$ 526,9 per metrik ton.
Togar menjelaskan, naiknya ekspor CPO Indonesia pada bulan Oktober 2015 disebabkan oleh terdongkrak permintaan CPO dari beberapa negara. Seperti, Afrika, Amerika, Cina dan India. Di mana ekspor minyak sawit ke negara-negara Afrika sepanjang Oktober 2015 tercatat naik 340 persen dibandingkan bulan sebelumnya dari 58,93 ribu ton menjadi 259 ribu ton.

Sedangkan permintaan CPO dari Amerika Serikat (AS) pada Oktober 2015 mencapai 117,74 ribu ton atau naik 133 persen dibandingkan September 2015.
Sementara angka ekspor CPO ke China mencapai 378,97 ribu ton atau naik 36 persen dari capaian bulan sebelumnya, 278,99 ribu.
Kenaikkan permintaan ekspor CPO juga dialami pada ekspor ke negara-negaraTimur Tengah, naik 21 persen, dan India, naik 11 persen.
Di lain pihak, Pakistan dan Bangladesh mencatatkan penurunan permintaan minyak sawit dari Tanah Air masing-masing sebesar 54 persen dan 35 persen. Secara akumulatif ekspor CPO hingga dan derivatifnya sepanjang Januari-Oktober 2015 mencapai 21,5 juta ton atau hampir sama dengan capaian ekspor CPO sepanjang tahun lalu, 21,7 juta ton.

"Kita masih ada peningkatan volume ekspor,volume ekspor kita masih tetap tinggi,” ujarnya.(cnn/mel)