Replanting Sawit di Riau Sudah Terlambat, Jokowi: Umur Sawit di Atas 20 Tahun Tak Produktif

Replanting Sawit di Riau Sudah Terlambat, Jokowi: Umur Sawit di Atas 20 Tahun Tak Produktif
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Presiden Joko Widodo, Rabu (9/5/2018) pagi ini bertolak ke Kabupaten Rokan Hilir, tepatnya di Desa Pelita, Kecamatan Bagan Sinembah, untuk replanting sawit, dan sekaligus memberikan bantuan dana, penyerahan benih jagung dan surat kepemilikan lahan.
 
Presiden mengatakan, replanting sawit harus dilakukan mulai saat ini. Pasalnya, lahan-lahan sawit yang ada di Riau maupun di daerah Indonesia lainnya, umur sawitnya sudah melebihi dari 20 tahun, dan dinilai sudah tidak bisa lagi bermanfaat bagi masyarakat.
 
"Kita ini akan melakukan replanting untuk area-area perkebunan yang milik masyarakat. Supaya produksi perkebunan per hektar terjadi peningkatan," kata Presiden.
 
"Sebenarnya replanting yang dilkakukan ini sudah terlambat, sudah terlambat. Umurnya sudah 25 tahun, sudah di atas 20 tahun dan ini sudah tidak produktif lagi. Kita tidak melakukan di sini saja tapi di provinsi lain juga," tambah Jokowi.
 
Disinggung berapa hektare lahan perkebunan milik rakyat yang akan di-replanting, Presiden tidak bisa memastikannya berapa, karena datanya masih akan diberikan saat replanting.
 
"Dtunggu saja besok," singkatnya.
 
Sebelumnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Ferry HC, mengatakan, ada sebanyak 131 hektare lahan sawit masyarakat yang akan di-replanting, oleh Presiden Jokowi. 
 
"Ada sekitar 131 hektare sawit masyarakat yang akan direplanting dan dananya sejak awal sudah diberikan," ungkap Ferry HC.
 
Dijelaskannya, per hektare lahan sawit masyarakat yang akan direplanting itu mendapat pinjaman dana sebesar Rp25 juta per hektarenya. Dan presiden juga dijadwalkan akan meninjau lahan sawit milik masyarakat.
 
"Selain itu, Ppak Presiden juga akan melakukan tinjauan ke kebun sawit masyarakat," tutupnya.
 
Reporter : Nurmadi
Editor      : Mohd Moralis