Jika Molor, Jembatan Siak IV Diyakini akan Kembali Mangkrak

Jika Molor, Jembatan Siak IV Diyakini akan Kembali Mangkrak
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - DPRD Riau berharap kelanjutan pembangunan Jembatan Siak IV dapat dilaksanakan sesuai target yang ditetapkan. Jika molor, diyakini infrastruktur yang menghubungkan kawasan Rumbai dan Pekanbaru Kota itu akan kembali mangkrak seperti tahun-tahun sebelumnya.
 
Untuk memastikan pengerjaan proyek yang dilakukan PT Brantas Adipraya berjalan dengan baik, Komisi IV DPRD Riau telah meninjau ke lokasi proyek, Kamis (3/5) lalu. Saat itu diketahui ada kendala yang dihadapi rekanan dalam pelaksanaan pekerjaan.
 
"Tidak ada yang berhenti setelah kita sidak (inspeksi mendadak,red). Mereka langsung bekerja. Cuma ada alat beratnya yang rusak. PL, power landnya itu yang tidak berfungsi karena dinamonya tidak ada yang jual di sini. Harus dikirim," ungkap Ketua Komisi IV DPRD Riau, Asri Auzar, Selasa (8/5).
 
Terkait hal itu, Asri mengaku telah menyampaikan ke rekanan untuk segera mencari solusi agar hal itu tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan. "Kemarin saya sudah minta kepada mereka untuk diganti, dan mereka menyanggupinya," sebut Politisi Partai Demokrat itu.
 
Permintaan itu bukan tanpa alasan. Menurutnya, jika hal itu dibiarkan tentu akan berpengaruh terhadap realisasi fisik proyek tersebut. Hingga saat ini, realisasi fisik masih rendah di bawah target yang telah ditetapkan. "Karena realisasi proyek ini sangat sangat rendah. Secara fisiknya ya, sangat rendah. Lima bulan saja baru 21 persen," imbuh Legislator asal Rokan Hilir (Rohil) itu.
 
Lebih lanjut, Asri berharap ke depannya tidak ada lagi kendala yang dihadapi rekanan. Dirinya juga meminta semua pihak saling mendukung demi terealisasi proyek infrastruktur yang telah lama didambakan masyarakat Pekanbaru itu.
 
"Tidak boleh molor lagi. Kalau molor lagi, mangkrak lagi. Sanksinya tentu ada di dalam kontrak. Bukan DPRD membuat sanksi, tapi ada di dalam kontrak antara rekanan dengan Dinas PU (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Riau,red)," pungkas Asri Auzar.
 
Untuk diketahui, realisasi pembangunan proyek yang dianggarkan sebesar Rp107 miliar pada APBD Riau Tahun Anggaran (TA) 2018 ini masih di bawah target yang disampaikan rekanan kepada komisi yang membidangi infrastruktur tersebut.
 
Sebelumnya, PT Brantas Abipraya menargetkan realisasi pembangunan sudah 35 persen pada awal Mei 2018 ini. Kenyataannya, realisasi pekerjaan masih berada di angka 21 persen.
 
Meski begitu, pihak rekanan tetap berkomitmen dan optimis dapat menyelesaikan pembangunan jembatan yang memiliki panjang jembatan 800 meter itu, hingga akhir tahun 2018 ini. Untuk mengejar target, pihak perusahaan akan menambah jam kerja bagi pekerjanya.
 
Reporter: Dodi Ferdian
Editor: Nandra F Piliang