Andi Rachman Langsung Sanggupi Permintaan Warga Bangko Pusako Dibangunkan 2 SMK

Andi Rachman Langsung Sanggupi Permintaan Warga Bangko Pusako Dibangunkan 2 SMK
RIAUMANDIRI.CO, BANGKO PUSAKO - Calon Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, dikenal dengan keseriusannya menyiapkan tenaga kerja siap pakai. Hal ini terbukti dari komitmennya meningkatkan sarana belajar di SMK. Warga Kecamatan Bangko Pusako pun sudah mahfum dengan komitmen itu sehingga mereka siap mencoblos nomor 4. 
 
Abdurrahman, warga Kepenghuluan Bangko Permata, Kecamatan Bangko Pusako, Rokan Hilir, menyampaikan aspirasi masyarakat yang pingin di daerahnya ada SMK. 
 
"Kalau SMA dah banyak ada di Bangko Pusako, ada sekitar 6 unit. Tapi belum ada SMK. Kalau bisa, bangunkan dua SMK di tempat kami ini, Pak," kata Abdurrahman saat menghadiri kampanye dialogis dengan Cagub Riau nomor 4, Andi Rachman, Kamis (3/5/2018). 
 
Permintaan ini juga atas realitas banyaknya perusahaan di sekitar Bangko Pusako. Ada sekitar 16 perusahaan baik yang bergerak di bidang kelapa sawit, CPO, perminyakan, dan mixing plant. Perusahaan perusahaan ini butuh tenaga kerja lulusan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) yang punya keahlian. 
 
"Jadi, kalau ada SMK, bisa anak anak kami diterima kerja di perusahaan-perusahaan itu, Pak. Kalau SMA, susah langsung kerja, Pak. Mau kami kuliahkan, dana tak ada. Jadi mohon dibantu, Pak. Kami siap bantu bapak melanjutkan memimpin Riau dengan mencoblos nomor 4," ujarnya. 
 
Mendengar permintaan tersebut, Andi Rachman langsung merespon positif. "Dua SMK, Insya Allah kita wujudkan, Pak. Karena itu memang kewenangan provinsi," ujarnya. 
 
Agar bisa segera direalisasikan, Andi Rachman berencana mengubah salah satu SMA di Bangko Pusako menjadi SMK. Nah, SMK satu lagi nanti dibangunkan baru provinsi. 
 
Andi Rachman menambahkan, pihaknya punya komitmen yang kuat menciptakan lulusan SMK siap kerja. Salah satunya dengan memberikan mobil dinas Pemerintah Provinsi ke sejumlah SMK. Sejauh ini sudah 17 unit mobil dinas jenis Nissan Xtrail produksi sepuluh tahun terakhir untuk bahan praktik siswa. 
 
"Jadi, teknologi yang dipelajari masih terbilang tahun tinggi. Sehingga saat lulus mereka siap kerja," ulasnya. (rls)
 
 
Editor: Rico Mardianto