Sempat Terjadi Pemadaman Listrik

Di Inhu Baru Enam SMP Laksanakan UNBK

Di Inhu Baru Enam SMP Laksanakan UNBK
RIAUMANDIRI.co, RENGAT - Dari 82 sekolah setingkat SMP di kabupaten Indragiri Hulu, baru 6 yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hari ini. 
 
Enam SMP tersebut sudah memulai pelaksanaan ujian pada sekolah masing-masing, termasuk SMP yang masih melakukan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).
 
Di Inhu ada 67 SMP dan 15 MTs, sementara yang melaksanakan UNBK yakni SMPN 1 Rengat, SMPN 1 Seberida, SMPN 1 Lirik, SMPN 1 Pasir Penyu dan SMPN 1 Sungai Lala serta SMPN 1 Peranap. Selain itu masih mengikuti UNKP.
 
Dikatakan Kadisdik Inhu, Ujang Sudrajat, kendala utama SMP melaksanakan UNBK adalah terkait pada sarana dan prasarana sekolah. "Untuk melaksanakan UNBK, sekolah minimal memiliki komputer untuk satu kelas," ungkap Ujang, Senin (23/4).
 
Menurutnya, sekolah yang melaksanakan UNBK saat ini, seluruh peralatannya merupakan hasil Bantuan Keuangan dan memang belum seluruh sekolah belum mendapatkannya, sehingga baru enam SMP saja dapat melaksanakan UNBK.
 
Dijelaskan, untuk pelaksanaan UNBK selain dari komputer juga harus terdapat pada sekolah tersebut jaringan internet yang baik, jaringan listrik dan juga server center data.
 
Diakuinya, dalam pelaksanaan hari pertama UNBK ada kendala yang terjadi di antaranya matinya listrik di SMPN 1 Seberida, namun hanya sebentar setelah itu hidup kembali.
 
Untuk mengantisipasi pemadaman listrik, pada setiap sekolah sudah menggunakan genset, karena jika dalam waktu lama pemadaman terjadi maka akan menghambat siswa untuk melaksanakan ujain.
 
"Kami berharap setiap sekolah terlbih dahulu menggunakan genset," himbaunya.
 
Untuk pelaksanaan UNBK dibagi dalam tiga gelombang dalam sehari dan akan selesai pada pukul 16.00 WIB. Setiap siswa memiliki soal berbeda sesuai dengan kode soal yang mereka dapatkan. 
 
Sementara untuk UNKP dilaksanakan mulai pukul 10.30 WIB dan kedua sistem ini akan selesai pada 26 April 2018, dimana setiap hari hanya ada satu mata pelajaran yang diujikan.
 
Reporter: Eka BP
Editor: Nandra F Piliang