Inilah Sosok Cawapres yang Bisa Menaikkan Elektabilitas Prabowo

Inilah Sosok Cawapres yang Bisa Menaikkan Elektabilitas Prabowo
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Media Survey Nasional (Median) merilis hasil survei terbaru pada Senin (16/4/2018). Di dalam survei yang telah mereka lakukan pada 24 Maret hingga 6 April 2018 lalu, mereka pun mencoba mengukur elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan beberapa tokoh yang kemungkinan akan berpasangan dirinya melalui beberapa skenario.
 
Direktur Riset Median Sudarto memaparkan jika pemilihan presiden (pilpres) 2019 diikuti oleh sebanyak tiga pasangan capres-cawapres, hasilnya pasangan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan memiliki tingkat elektabilitas yang tertinggi dibandingkan jika Prabowo disandingkan dengan beberapa tokoh lain.
 
"Di sisi Prabowo Subianto jika dipasangkan dengan Anies Baswedan, dia akan mendapatkan elektabilitas paling tinggi yaitu 33,9 persen," ujarnya di Jakarta, Senin (16/4/2018).
 
Sementara itu, jika mantan Komandan Jenderal Kopassus tersebut dipasangkan dengan mantan Panglima TNI (purn) Gatot Nurmantyo, elektabilitas yang diperoleh pasangan tersebut sebesar 33,5 persen. Kemudian jika Prabowo dipasangankan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), keduanya memperoleh 31,5 persen.
 
"Yang keempat, Prabowo dengan TGB 30,8 persen," katanya.
 
Sementara itu skenario lainnya, jika nantinya pilpres 2019 hanya diikuti dua pasangan capres-cawapres, elektabilitas Prabowo dan Anies Baswedan juga masih memproleh elektabilitas tertinggi dengan 34,9 persen. Disusul Prabowo-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 34,2 persen, dan Prabowo-Gatot Nurmantyo 33, persen.
 
"Jadi Pak Prabowo menurut hasil survei kami paling tinggi elektabilitasnya jika dipasangkan dengan Anies Baswedan," katanya.
 
Untuk diketahui Anies Baswedan merupakan Gubernur DKI Jakarta terpilih pada Pilkada 2017 lalu. Dia terpilih bersama dengan wakilnya, Sandiaga Uno. Anies juga merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI di awal Pemerintahan Presiden Joko Widodo sebelum akhirnya digantikan oleh Muhadjir Effendy pada pertengahan 2017 lalu. ***
 
Sumber : Republika.co.id