Plt Gubri Teteskan Air Mata Usai Tinjau Pembangunan Tol Pekanbaru - Dumai

Plt Gubri Teteskan Air Mata Usai Tinjau Pembangunan Tol Pekanbaru - Dumai
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim meneteskan air mata usai meninjau pembangunan jalan tol Pekanbaru - Dumai. Ia terharu melihat kondisi jalan tol yang nantinya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Riau.
 
"Saya keras seperti ini karena saya terharu. Kalau jalan tol ini jadi nantinya, akan dinikmati oleh anak cucu kita. Saya mau di akhir masa jabatan saya nanti jalan tol ini selesai, dan ada yang tinggalkan," ucap Plt Gubri sambil menahan tangisnya, saat berada di ruangan rapat kantor HK, di Muara Fajar, Rumbai, Rabu (4/4/2018).
 
Menurutnya, sejauh ini sudah berpuluh tahun tidak pernah bermimpi Riau mempunyai jalan tol. Di mana akses jalan ini akan meningkatkan perekonomian di Riau. Karena itulah ia keras dan tegas dalam penyelesaian pembangunan jalan tol sesuai target.
 
Sejak mulai dibangunnya jalan tol pada awal 2017 lalu, sampai saat ini masih ada permasalahan yang tidak terselesaikan. Salah satunya adalah pembebasan lahan, baik milik masyarakat maupun lahan konsesi milik PT CPI. Termasuk permasalahan RTRW Riau yang tak kunjung terselesaikan, sehingga menghambat percepatan pembangunan jalan tol.
 
"Seharusnya ini tidak perlu lagi terjadi, makanya saya tadi keras terhadap BPN, dan Kota. Bagaimana pembebasan lahan ini tak kunjung usai. Bahkan ada lahan milik masyarakat yang hanya 200 meter tidak bisa selesai. Dan menghambat pembangunan sampai enam bulan ini belum dibersihkan. Sementara yang lain sudah jadi jalan," tegas Plt Gubri.
 
"Untuk itu ke depan mari kita bersama menyelesaikan apa yang menjadi penghambat. Berkoordinasi dengan pihak kementrian, baik PUPR, kementrian ATR, dan Kementerian LHK yang belum menandatangani RTRW kita. Tapi secara nasional jalan tol Pekanbaru - Dumai ini sudah masuk RTRW Nasional, jadi tidak ada masalah lagi dalam kelanjutan pembangunannya," kata Wan Thamrin.
 
Sementara itu, Manager kontraktor PT Hutana Karya, Bambang menbenarkan bahwa permasalahan pembebasan lahan sampai saat ini belum selesai. Mulai dari pembangunan seksi 1 sampai seksi 6. Sehingga menghambat pembangunan. 
 
"Seharusnya tahun ini seksi satu dan dua sudah tersambung, dan bisa mulai dilalui. Namun dikarenakan masih ada lahan yang belum selesai kita tidak bisa melanjutkannya, jadi kita kerjakan mana lahan yang sudah selesai," kata Bambang.
 
"Progres pembebasan lahan sudah mencapai 68 persen, seksi satu masih bermasalah lahan konsesi, sekai dua kawasan hutan ada dua, satu milik Arara dan satu lagi milik masyarakat. Di seksi tiga ada gugatan dari masyarakat belum selesai. Di seksi empat pembebasan baru 41 persen begitu juga di seksi 5 dan 6. Tapi pada prinsipnya perushaan dan masyarakat mau bekerjasama" tambah Bambang.
 
Terpisah, Kepala Bidang Pengadaan Tanah Kanwil BPN Riau, Azis menjelaskan, untuk pembebasan lahan, pihaknya sudah berusaha agar secepatnya selesai. Namun masih ada lahan-lahan yang harus diselesaikan di Pengadilan dan di Kementerian. 
 
"Kalau sekarang progres pembebasan lahan sudah mencapai 86 persen, tanahnya ya. Jadi, ada sisanya itu kawasan hutan, kawasan konsesi. Tapi kami optimis pertengahan tahun ini selesai, dengan adanya kerja sama semua pihak," kata Azis yang juga ikut meninjau progres tol Pekanbaru - Dumai. 
 
 
Reporter: Nurmadi
Editor: Rico Mardianto