Warga Mengadu kepada Firdaus-Rusli, Selama Ini Mereka Minim Perhatian Pemerintah

Warga Mengadu kepada Firdaus-Rusli, Selama Ini Mereka Minim Perhatian Pemerintah
RIAUMANDIRI.CO, SIAK KECIL - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Dr H Firdaus, ST, MT - H Rusli Effendi, MSi, menerima banyak keluhan dari warga Dusun Sri Handayani, Desa Koto Raja, Kecamatan Siak Kecil, Bengkalis, Sabtu (31/3/2018) siang.
 
Di antara yang dikeluhkan warga adalah soal minimnya perhatian pemerintah terhadap permasalahan agama, termasuk pendidikan agama dan kesejahteraan para guru madrasah.
 
Hindun, salah seorang guru agama yang mengajar di dusun tersebut mengaku kecewa dengan pemerintahan yang ada sekarang karena kurang memperhatikan kesejahteraan guru agama.
 
"Maaf Pak Firdaus, kami kecewa dengan kebijakan pemerintah yang tidak perhatian pada pendidikan agama. Katanya agama itu penting, tapi lihatlah, di tempat tinggal saya, sudah semenjak 20 tahun lalu punya Pendidikan Diniyah Takmiliah Awaliyah (PDTA), dulu kami menumpang di masjid, selanjutnya menumpang di sekolah negeri, lantas sekolahnya diruntuhkan dan sekarang kami menumpang ke sana kemari. Kita ajukan usulan pada semua pihak, tak satupun yang peduli. Sampai hari ini, kami masih menumpang. Guru-guru kami pun hanya bergaji Rp200 ribu per bulan," ungkap Hindun.
 
Hal yang sama juga diungkapkan Abuzar, salah seorang warga Sri Widodo Siak Kecil yang mengaku prihatin dengan tidak perdulinya pemeintah atas pendidikan agama.
 
"Saya mengelola PDTA Muhammadiyah di Sri Widodo. Tapi sampai hari ini, sudah lebih 30 tahun tak ada perhatian pemerintah. Pendidikan agama katanya benteng untuk anak-anak kita. Tapi, kami nyaris tak diperdulikan. Sesekali memang ada yang bantu. Tapi yang bukan untuk membina. cuma dibantu kapan ada saja. Hal ini sungguh membuat prihatin," sebut Abuzar.
 
Untuk itulah, dia mendoakan Firdaus agar terpilih memimpin Riau, sehingga bisa membantu dan peduli tentang pendidikan agama, khususnya yang berada di PDTA dan sejenisnya.
 
"Kami banyak mendengar informasi tentang kebijakan Pak Firdaus memperhatikan kesejahteraan guru agama, guru madrasah dan mesjid paripurna. Kami ingin dan mendoakan Bapak memimpin Riau, sehingga bisa memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi kami," ungkap dia.
 
Menanggapi aspirasi itu, Firdaus pun mengungkapkan keprihatinannya. Ia berjanji akan berusaha memperbaiki kondisi tersebut jika kelak menjadi gubernur Riau. 
 
"Insya Allah, sampai hari ini, honor guru madrasah kita bantu di Pekanbaru, per bulannya Rp650ribu. Bahkan guru Raudatul Athfal pun kita berikan honor. Insya Allah, bila kelak terpilih dan Allah Ridho, kita akan bantu melalui kebijakan pemerintah provinsi," ungkap Firdaus.
 
Menurut Firdaus, sebenarnya ada banyak jalan yang bisa digunakan untuk mengatasi kondisi ini, bisa berupa bantuan keuangan pemerintah provinsi atau dana provinsi yang dititipkan kepada pemerintah kabupaten dan kota. Mohon doakan kami, semoga perjuangan ini bisa terwujud," ujar Firdaus.
 
Selain persoalan pendidikan agama yang demikian mengemuka, Firdaus juga banyak mendapat masukan perihal penyediaan infrstruktur jalan desa yang masih belum memadai dan butuh pengelolaan yang lebih baik lagi guna menunjang kelancaran pelayanan publik dan ekonomi masyarakat desa yang umumnya bergantung dari sektor perkebunan dan pertanian. (rls)