Terkait Sarden Kaleng Bercacing, Disperindag Inhu Inspeksi Mendadak

Terkait Sarden Kaleng Bercacing, Disperindag Inhu Inspeksi Mendadak
RIAUMANDIRI.CO, RENGAT - Menindaklanjuti adanya temuan sarden kaleng makarel mengandung cacing, Disperindagpas dan Dinas Kesehatan Indragiri Hulu menggelar inspensi mendadak (sidak) di beberapa toko sembako di Pasar Air Molek Kecamatan Pasir Penyu, Senin (26/3/2018) kemarin.
 
Dalam sidak itu petugas belum menemukan cacing pada produk impor tersebut.
 
“Ada tiga produk sarden yang diduga ada cacing, yaitu merek IO, Farmer Jack, dan HOKI. Dari beberapa toko sembako yang telah kita lakukan peninjauan, untuk sementara belum ditemukan sarden bercacing di Pasar Air Molek," kata Marliwati Armaini dari Dinkes Inhu di sela-sela sidak.
 
Marliwati mengatakan, untuk memastikan sarden bercacing atau tidak perlu diuji laboratorium oleh BBPOM Provinsi.
 
Dijelaskan, cacing yang berada di sarden adalah jenis anisakis SP, yang merupakan parasit yang dapat menimbulkan masalah pada ikan hingga pada manusia. Sehingga, lanjut dia, bila dikonsumsi tanpa dimasak, atau dalam keadaan setengah masak, akan mengakibatkan penyakit.
 
"Cacing tersebut ditemukan di dalam kaleng ikan Makarel sudah dalam kondisi mati. Jadi bukan akibat kerusakan kemasan maupun akibat kedaluwarsa," terangnya.
 
Dijelaskannya juga bahwa kemungkinan muncul cacing itu karena pengolahan tidak higienis. Keberadaan cacing tersebut sudah ada sejak awal karena jenis makarel itu kalau dalam proses pencucian tidak bersih, maka di dalam perutnya kemungkinan mengandung cacing.
 
"Terkait dampaknya cacing yakni dari makanan protein, yang tentunya bisa sebagai zat alergen atau mengakibatkan alergi kalau dikonsumsi," katanya lagi.
 
Karena itu, pada orang-orang tertentu yang tidak tahan dengan reaksi alergi, kemungkinan menimbulkan alergi dengan gajala gatal-gatal pada kulit.
 
"Dan ini sangat berbahaya kalau di konsumsi oleh orang yang punya riwayat penyakit asma, bisa sesak nafas,” terangnya.
 
Dia mengatakan, piahknya mengimbau warga agar tidak perlu panik atas temuan tersebut karena kalau orang dalam kondisi normal tidak akan terdampak gangguan apa-apa. Dia melanjutkan, hingga kini pihaknya belum menerima laporan ada warga yang sakit karena mengkonsumsi produk tersebut.
 
“Kita imbau masyarakat tak perlu resah. Kalau masih ada ditemukan produk tersebut agar segera laporkan dan jangan mengkonsumsinya," pungkasnya.
 
 
Reporter: Eka Buana Putra
Editor: Rico Mardianto