Kampus Relawan Tingkatkan Sense of Belonging Relawan

Kampus Relawan Tingkatkan Sense of Belonging Relawan
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Kampus Relawan merupakan program yang diselenggarakan oleh Koordinator Relawan Nusantara Rumah Zakat Wilayah Provinsi Riau Pekanbaru, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, rasa memiliki serta menjadi ajang berbagi pengalaman seputar kegiatan kerelawanan. 
 
Penyelenggaraan Kampus Relawan ini diikuti oleh 21 relawan, bertempat di Taman Masjid termegah di Indonesia yaitu, Masjid Agung An-Nur Pekanbaru, Minggu (18/03). 
 
Seorang relawan harus memiliki sense of belonging atau rasa memiliki. Dengan memberikan pelatihan di harapkan sense of belonging relawan akan muncul dan meningkat, karena rasa memiliki akan memberikan dampak yang nyata terlihat secara signifikan di dalam perilaku seseorang. 
 
Seseorang yang memiliki rasa memiliki akan bertindak peduli, terikat, memiliki empati, termotivasi bahkan mampu memberdayakan dirinya sendiri meskipun tidak ada stimulan. Oleh karena itu, Kampus Relawan kali ini membahas Bantuan Hidup Dasar dan Management Packing.  
 
Pemaparan Bantuan Hidup Dasar diberikan oleh ahlinya langsung seorang Dokter IGD di salah satu Rumah Sakit di Pekanbaru, dr. Hanan Khairu Anami. 
 
“Semua kalangan harus mengetahui bantuan hidup dasar ini, baik medis maupun non medis. Ini adalah layanan kesehatan dasar yang dilakukan terhadap penderita yang menderita penyakit yang mengancam jiwa, sampai penderita tersebut mendapat pelayanan kesehatan secara paripurna,” ujarnya.
 
Menambahkan bahwa bantuan hidup dasar meliputi cek respons, meminta pertolongan segera dengan menghubungi nomor 119 atau 085105603000, cek napas & nadi, serta defibrilasi segera. Pemaparan dilakukan secara dua arah dan praktek untuk memudahkan pemahaman peserta. 
 
Sesi selanjutnya dalam kampus relawan adalah manajemen packing (pengepakan) disampaikan oleh Ketua Divisi Disaster Relawan Nusantara Rumah Zakat Wilayah Provinsi Riau Pekanbaru, Suardi. 
 
“Ini adalah penting dipelajari oleh relawan karena relawan merupakan orang lapangan, karena jika kita tidak mengerti dengan packing bagaimana bisa melanjutkan perjalanan ekspedisi, dan turun kelapangan menolong orang lain, persiapan kita pun harus safety, tentu kita harus belajar dari diri kita dulu baru bisa melihat keadaan orang lain,” ujar dia. 
 
“Uniknya dari kampus relawan itu, di sini berasa banget kemanusiaannya soalnya kita menyiapkan sebegitunya untuk membantu orang di sekitar kita. Sampai-sampai kita berusaha kan untuk memperoleh ilmunya agar kita tak sekedar membantu tapi kita paham bagaimana cara memberikan pertolongan. Yang intinya keinginan untuk membantu sesama keliatan banget dari kampus relawan. Emang dengan niat yang kuat dan persiapan yang insya allah matang,” ujar Yessy Herna, salah satu relawan baru yang mengikuti kampus relawan.***
 
Editor: Nandra F Piliang