Dosen Geologi UIR Pembicara Utama di Konferensi Internasional 4 Negara

Dosen Geologi UIR Pembicara Utama di Konferensi Internasional 4 Negara
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Dosen Geologi Universitas Islam Riau, Dr Eng Husnul Kausarian, MSc, PhD menjadi pembicara utama (keynote speaker) Konferensi Internasional (International Conference on Environmental Awareness for Sustainable Development (ICEASD) di Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat-Minggu (9-11/3/2018).
 
Konferensi Rantau Asia Tenggara itu mengundang peserta dari empat negara, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Brunai Darussalam. Isu strategis yang menjadi pembahasan pada konferensi itu menyangkut masalah lingkungan mulai dari hulu hingga hilir terutama masalah-masalah yang berkaitan dengan pelestarian dan penanganan terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi akibat kontak dengan makhluk hidup. 
 
''Saya diberi tuas oleh panitia untuk menyampaikan pemikiran tentang deteksi dan penanggulangan bencana serta mitigasinya dengan menggunakan teknologi satelit,'' kata Husnul melalui WhatsApp kepada Kepala Bagian Humas UIR, Dr H Syafriadi, Sabtu (10/3/2018) pagi.
 
 
Kepala Urusan Internasional dan Kerja sama UIR itu menyebutkan, keterlibatannya dalam Komite Konferensi tersebut sebagai langkah baru dalam persoalan lingkungan terutama melalui pendekatan teknologi satelit. 
 
''Dalam konferensi internasional ini saya membawa materi ilmiah dengan tema penanganan deformasi tanah dengan pendekatan pemetaan menggunakan satelit. Perkembangan teknologi terbaru menyediakan informasi pemecahan persoalan berbasis lingkungan, salah satunya adalah perubahan permukaan tanah,'' ujar Husnul.
 
Ki-ka: Dr Eng Husnul Kausarian PhD (UIR, Indonesia), Dr Tassim Abu Bakar (University of Brunei Darussalam), Dr Bakhtiar Abbas (Indonesia), Assoc. Prof Dr Hanafi Hussin (University of Malaya, Malaysia)
 
Ia melanjutkan, perubahan permukaan tanah bisa mengakibatkan kerugian yang besar bagi lingkungan dan juga manusia, salah satu contoh keburukan tersebut adalah perubahan permukaan tanah seperti tanah longsor. Tanah longsor merupakan suatu bencana yang merugikan lingkungan dan manusia, selain lingkungan menjadi rusak, dampak terbesar lainnya adalah hilangnya nyawa manusia.
 
''Persoalan ini harus bisa segera diatasi dengan menggunakan pendekatan teknologi satelit. Pemetaan terhadap pantauan potensi bencana masih bisa dicegah sedini mungkin, bahkan bila tidak bisa dihindari, mitigasi terhadap keselamatan nyawa manusia bisa dilakukan,'' ulas Husnus. 
 
Dengan teknologi satelit, tambahnya, maka akan diketahui potensi bencana dengan menghasilkan profil kecepatan terjadinya bencana dan prediksi kapan bencana terjadi dengan mengkombinasikan data satelit terdahulu dengan data terkini.
 
Menurut Ketua Komite internasional ini, Dr Ismail Wekke, keterlibatan Dr Husnul merupakan hal yang sangat mereka banggakan, sebab perhatian terhadap persoalan lingkungan saat ini sesuatu yang sangat penting. ''Karya ilmiah yang dibuat Dr Husnul merupakan hal baru. Kita mengetahuinya dari publikasi beliau yang bisa menembus jurnal internasional Q1 dengan menggunakan teknologi satelit Jepang,'' kata Dr Ismail. (rls)
 
Editor:  Rico Mardianto