Anjlok, BEI Riau Harapkan Saham Waskita Karya Kembali Naik

Anjlok, BEI Riau Harapkan Saham Waskita Karya Kembali Naik
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Bursa Efek Indonesia (BEI) Riau mengharapkan anjloknya saham PT. Waskita Karya Tbk tidak berlarut-larut dan bisa kembali naik. Kondisi ini, agar tidak berdampak pada pergerakan ekonomi, apalagi banyak tenaga kerja yang diserap dalam perusahaan tersebut. 
 
Hal itu diungkapkan Kepala BEI Riau, Emon Sulaiman kepada Riaumandiri.co, Rabu (21/2). Dikatakannya dari data pasar modal pada pagi kemarin terkoreksi sebesar 2,3 %, di mana angka tersebut masih merupakan koreksi dari hari sebelumnya. 
 
"Angka tersebut naik menjadi 3 %, namun secara sektoral, sektor ini per tahun ini, dari Januari sampai hari kemarin masih tumbuh 9,97%," ujar Emon. 
 
Sementara secara nasional, saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) masih lanjutkan tekanan pada perdagangan saham sesi pertama pada Rabu (21/2). Bahkan sudah masuk jajaran saham paling melemah pagi tadi.
 
Berdasarkan data RTI, saham PT Waskita Karya Tbk melemah 2,95 persen ke posisi Rp 2.960 per saham. Harga saham PT Waskita Karya Tbk sempat berada di level tertinggi 3.000 dan terendah 2.940 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.280 kali dengan nilai trannsaksi Rp 46,9 miliar.
 
Pada penutupan perdagangan saham Selasa kemarin, saham PT Waskita Karya Tbk susut 1,93 persen ke posisi Rp 3.050 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.051 kali dengan nilai transaksi Rp 160,4 miliar.
 
Namun secara sektoral, sektor saham konstruksi tertekan. Sektor saham konstruksi melemah 0,56 persen. Saham PT Wijaya Karya Tbk turun 1,52 persen ke posisi Rp 1.940 per saham. Saham PT Adhi Karya Tbk susut 2,44 persen ke posisi Rp 2.400.  Sedangkan saham PTPP Tbk tergelincir 0,63 persen ke posisi Rp 3.160 per saham.
 
"Memang kita akui kondisi ini berpengaruh, dan meski sudah ada putusan dihentikan sementara tapi kita harapkan tidak berlangsung lama, dan kalau sudah jalan pasti berangsur naik" pungkas Emon.
 
Reporter: Renny Rahayu
Editor: Nandra F Piliang