Kejati Selidiki Ambruknya Jalan Menuju Candi Muara Takus

Kejati Selidiki Ambruknya Jalan Menuju Candi Muara Takus
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau melakukan penyelidikan terkait rusaknya jalan yang menghubungkan Kota Pekanbaru menuju tempat wisata Candi Muara Takus. Penyelidikan dilakukan dengan mengumpulkan bahan dan keterangan untuk mengetahui penyebab rusaknya jalan yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau itu.
 
Seperti diketahui, infrastruktur jalan yang berada tepatnya di kilometer 4 Pematang Kuras, Desa Binamang Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, tiba-tiba amblas sekitar 1 meter ke bawah dengan panjang 20 meter pada Senin (25/12/2017) pagi.
 
Akibatnya, akses jalan dari Bangkinang menuju beberapa desa, yaitu, Desa Pongkai, Koto Tuo, Koto Tuo Barat, Muara Takus, Gunung Bungsu, dan 6 Desa di Kecamatan Koto Kampar Hulu, menjadi terganggu.
 
Terkait hal ini, Kejati Riau menegaskan akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab rusaknya jalan tersebut. Hal itu diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Penerangan Hukum (Penkum) dan Hubungan Masyarakat (Humas) Kejati Riau, Muspidauan, kepada Riaumandiri.co, Selasa (26/12/2017).
 
"Akan dilakukan penyelidikan. Terbukti tidak terbukti kan kita belum tahu. Kita akan lakukan pengumpulan data," ungkap Muspidauan.
 
Sebagai langkah awal, katanya, tentu akan ada surat perintah tugas untuk melakukan pengusutan peristiwa itu. Berangkat dari Sprintug tersebut, tim akan bekerja dengan mengumpulkan data-data dan informasi.
 
"Akan ada Sprintug lah. Perintah tugas untuk mengumpulkan data-data dan informasi. Untuk mengetahui penyebabnya apa, apakah karena kualitas, apakah karena faktor alam," lanjut mantan Kasi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejari Pekanbaru itu.
 
"Bagaimana nanti hasilnya, tentu akan kita tindaklanjuti," lanjutnya.
 
Sementara itu dari informasi yang dihimpun, ruas jalan itu dibangun oleh Dinas PUPR Riau pada 2016 dan 2017. "Ini yang harus kita pastikan, jalan yang rusak itu dibangun kapan? Apakah dibangun 2016 atau 2017. Ini akan kita selidiki," pungkas Muspidauan.
 
Dari informasi masyarakat di sana, terakhir jalan tersebut diketahui baru saja selesai diaspal pada Oktober 2017 lalu. Sesuai dengan plang proyek, terlihat jalan ini dikerjakan oleh PT Putra Adibana. Masih menurut keterangan warga, jalan ini sudah dua kali mengalami amblas.
 
Reporter:  Dodi Ferdian
Editor:  Rico Mardianto