Bertarung di Kandang, 15 Tim Dayung Siak Tersingkir

Bertarung di Kandang, 15 Tim Dayung Siak Tersingkir

RIAUMANDIRI.CO, SIAK - Sebanyak 15 Tim Dayung asal Kabupaten Siak tersingkir. Tidak ada satu pun yang lolos ke final Siak International Serindit Boat Race Open Tournament 2017, Kamis (21/12/17). Mereka harus mengaku takluk dengan kehebatan tim dayung dari kabupaten/kota lain yang telah menyingkirkan kekuatan tuan rumah di babak kualifikasi, quater final dan semifinal.

Hal ini diakui oleh Ketua Pengkab Persatuan Olahraga Dayung Indonesia (PODSI) Kabupaten Siak Sugeng. Namun kekalahan itu dinilai karena faktor alam.

"Tim Dayung asal Kabupaten Siak ada 15 yang ikut, untuk PODSI Siak menurunkan 2 tim, tim A atas nama Pemkab Siak, gugur pada babak kualifikasi. Tim B atas nama PODSI Siak, pada babak quarter final juga gugur," terang Sugeng.

Sugeng mengaku dua timnya gugur karena saat bertanding dapat sket di line 4, line yang menantang arus paling berat.

"Faktor alam dengan posisi line sangat berpengaruh untuk menang. Yang ada di line 1 dan 2 peluang menang 60 persen ditangan. Yang dapat seket di line 3 dan 4 sangat berat untuk menang," kata Sugeng.

Dijelaskan Sugeng, pada semifinal, ada satu tim yang diharapkan bisa fight, tim Kecamatan Siak. Namun kenyataan di lapangan fisiknya sudah lemah, dan tidak mampu mengoptimalkan peluang yang didapat.

Ke-15 tim dayung asal Kabupaten Siak yakni SPTI A, SPTI B, Haluan Jet Mempura A, Haluan Jet Mempura B, PODSI Kecamatan Siak, Satpol PP, Perhubungan, Bagian Umum, Sungai Mandau, Tuah Menanti Bungaraya, Sri Buantan, Sungai Apit, PODSI Siak, Pemkab Siak.

Sugeng berharap untuk event ke depan semua panitia dan pihak terkait bisa berkoordinasi sesuai tugasnya masing-masing. Hal itu penting agar faktor alam di Sungai Siak bisa diminimalisir, sehingga semua tim mendapat tantangan yang sama saat bertanding.

"Kita ingin agar event internasional ini bisa diselenggarakan sesuai aturan internasional, agar tantangan timnya sama. Bisa dibuat line melintang, atau miring. Dengan catatan, pihak Syahbandar dan pihak terkait bisa menunda pelayaran selama pertandingan berlangsung," pesan Sugeng.

Pernyataan yang sama disampaikan oleh Bupati Siak Syamsuar dalam menyampaikan sambutan saat menutup event pacu sampan internasional ini.

"Tahun ini tim Siak tidak bernasib baik, pada Dragon Tanjung Pinang Siak juara dua. Tapi kali ini jangankan juara, juara harapanpun tak dapat. Ini jadi evaluasi bagi kami," kata Syamsuar.

Namun demikian, Syamsuar menegaskan bahwa event ini bukan untuk menjadi ajang unjuk gigi tim tuan rumah, melainkan ajang promosi wisata, sekaligus menjaga kelestarian alam di Sungai Siak.

"Tujuan kita menggelar iven ini untuk menjaga Sungai untuk menghindari polusi, dan jauh dari limbah-limbah," kata Syamsuar.

Atas nama Bupati, Syamsuar berjanji tahun depan akan kembali menggelar event Serindit Race. Ia berharap kepada seluruh tim dayung yang telah berpartisipasi mensukseskan event ini, tahun depan bisa kembali hadir.  

"Tahun depan, 2018 kami siap menunggu kehadiran bapak dan ibu sekalian," kata Syamsuar.

Juara

Tim Lantamal VI asal Makassar berhasil merebut gelar juara 1 pada Siak International Serindit Boat Race Open Tournament 2017 dan membawa hadiah Rp60 juta. Posisi 2 direbut oleh tim Dinas Pariwisata Provinsi Riau A dan membawa hadiah Rp50 juta, juara 3 tim Butter Fly Lubuk Siam A membawa hadiah Rp40 juta, disusul oleh tim Inhu B dengan membawa hadiah Rp30 juta.

Pembagian hadiah juara 1 langsung dilakukan oleh Bupati Siak H Syamsuar.***


Reporter  : Abdus Salam
Editor        : Mohd Moralis