Soal Rasionalisasi Insentif Dokter Spesialis, Ini Jawaban Wakil Bupati Siak

Soal Rasionalisasi Insentif Dokter Spesialis, Ini Jawaban Wakil Bupati Siak

RIAUMANDIRI.co, SIAK - Wakil Bupati Siak H Alfedri mengaku rasionalisasi terhadap insentif dokter spesialis yang bertugas di RSUD Tengku Rafi'an Siak terpaksa dilakukan. Dari Rp20 juta turun menjadi Rp15 juta per bulan. Hal itu dikarenakan kondisi keuangan daerah yang saat ini semakin terpuruk.

Hal itu disampaikan oleh Alfedri menjawab pandangan umum Fraksi DKPS yang sebelumnya disampaikan oleh Syamsurizal atas Nota Keuangan RAPBD tahun angaran 2018, Rabu (15/11/2017) pada Rapat Paripurna DPRD Siak di Gedung DPRD Siak.

Rapat Paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Siak Indra Gunawan, Wakil Ketua I Sutarno, dan Wakil Ketua II Hendri Pangaribuan.

"Terkait insentif dokter spesialis, menginat situasi dan kondisi keuangan daerah yang memprihatinkan, maka rasionalisasi pada insentif dokter spesialis terpaksa kami lakukan. Ke depan, jika kondisi keuangan daerah membaik akan kita kembalikan," kata Alfedri di hadapan forum paripurna.

Masih soal RSUD Siak, terkait pengelolaan BLUD dan permintaan agar honor tenaga medis dan tenaga penunjang pelayanan kesehatan di RSUD Siak untuk dibayar dengan anggaran APBD Siak, dan BLUD bisa dikelola RSUD untuk pembangunan, pelatihan dan penambahan peralatan medis. Menurut Alfedri usulan itu perlu dikaji dengan hati-hati.

"Terkait pengelolaan BLUD memerlukan kajian yang hati-hati. Sementara peralatan kesehatan sudah dilakukan kalibrasi rutin setiap tahun, bekerja sama dengan Balai Laboratorium Medan," kata Alfedri.

Menjawab tanggapan Fraksi DKPS yang menuntut pemerintah fokus memperhatikan bidang pendidikan dan kesehatan, Alfedri mengaku Pemerintah Kabupaten Siak memiliki komitmen kuat, hal itu merupakan kebutuhan mendasar. "IPM Kabupaten Siak memiliki peringkat ke-3 di Provinsi Riau," kata Alfedri.

Pada paripurna sebelumnya, juru bicara Fraksi Demokrat membuka secara gamblang permasalahan yang terjadi di RSUD Siak, mulai dokter spesialis banyak yang mundur dari pengabdiannya di Siak karena insentifnya dipangkas. Kemudian persoalan peralatan mesdis banyak yang rusak dan tidak pernah dikalibrasi, dan permintaan agar pemerintah membayar gaji tenaga semua honor, agar pendapatan BLUD bisa fokus untuk pembangunan dan peningkatan pelayananan.

Sementara Direktur RSUD Tengku Rafi'an Siak, Benny Chairuddin membenarkan kini telah 4 dokter spesialis yang mengundurkan diri, dan ada 2 lagi yang telah mengajukan pengunduran diri dan bakal menarik diri dari pengabdiannya di Siak. ***


Reporter    : Abdus Salam
Editor         : Mohd Moralis