Perusahaan di Sumatera dan Kalimantan Paparkan Program Cegah Karhutla di FFA 2017

Perusahaan di Sumatera dan Kalimantan Paparkan Program Cegah Karhutla di FFA 2017

RIAUMANDIRI.co, PEKANBARU - Mendorong kerja sama yang lebih luas untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Aliansi yang tergabung dalam Free Fire Alliance (FFA) yang terdiri dari PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) APRIL Grup, Asian Agri, IDH, IOI Group, Musim Mas, PM. Haze, Sime Darby dan Wilmar kembali mengadakan Technical Workshop di Premiere Hotel, 8 sampai 10 November 2017.

Masing-masing perusahaan memaparkan program pencegahan Karhutla selama setahun terakhir. Seperti RAPP, Manajer Program Desa Bebas Api atau Free Fire Village (FFVP), Sailal Arimi memaparkan beberapa program sosialisasi milik perusahaan pulp dan kertas ini.

"Kami mempunyai program Fire Aware Community (FAC). Program ini merupakan salah satu upaya yang tepat untuk diterapkan di masyarakat.  Banyak upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya karhutla, salah satunya melaui program Desa Bebas Api ini. Pencegahan lebih penting daripada memadamkan," ujar Sailal.

Menurutnya, strategi yang baik adalah pencegahan. Kegiatan FAC ini terdiri dari Fire Free Goes to School, Fire Free Goes to the Movies, Fire Free Religious Leaders, dan Haze and Health Monitoring.

 


Suasana Technical Workshop di Premiere Hotel, Rabu (8/11/2017).



"Perusahaan kami juga akan memiliki aplikasi program Desa Bebas Api ini untuk Android. Melalui aplikasi tersebut, masyarakat bisa mengakses tentang segala informasi program Desa Bebas Api," katanya.

Hal tersebut dilakukan untuk mengubah pola pikir dalam pembukaan lahan tanpa api atau membakar, sebab kebakaran hutan ini akan berdampak pada ekonomi, sosial, dan kesehatan. Untuk mencapainya diperlukan sinergitas dari banyak pihak di Riau.

"Melalui program ini, perusahaan membantu masyarakat untuk membuka lahan tanpa bakar. Masyarakat diberikan bibit dan bisa bertani di lahan tersebut. Tujuannya untuk meningkatkan perekonomian mereka," jelasnya.

FFA akan memfasilitasi berbagi pelajaran dan praktik terbaik tentang bagaimana kemitraan dan keterlibatan dengan masyarakat dapat membantu melindungi hutan dari risiko tinggi kebakaran. Anggota akan menerapkan model Program Desa Bebas Api (FFVP) yang memperhatikan akar-penyebab, pencegahan, pendekatan holistik untuk permasalahan karhutla yang memiliki implikasi sosial, politik, ekonomi dan lingkungan yang signifikan. (rls/ral)