Ketua MPR: PKI Haram di Indonesia

Ketua MPR: PKI Haram di Indonesia
RIAUMANDIRI.co, JAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dengan tegas mengatakan bahwa organisasi berpemahaman komunis ini tidak boleh hidup di negeri ini. 
 
“Negara kita mengakui adanya Tuhan karena itu menolak organisasi pemahaman tak bertuhan. Jadi kalau mengenai PKI tak ada tempat di Indonesia,” tegas Zulkifli Hasan ketika berbicara dalam Sarasehan Pergerakan Indonesia Maju, Jumat (29/9).
 
Dikatakan, larangan keberadaan PKI di Indonesia sudah tertuang dalam TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966. Pada sila pertama Pancasila, itu mengakui keesaan Tuhan.
 
Dijelaskan, pengalaman pemberontakan dan rencana melakukan kudeta yang dilakukan PKI pada Tahun 1948 dan 1965 itu sudah selesai berdasarkan TAP MPRS yang melarang keberadaan paham komunis di bumi Indonesia.
 
“TAP MPRS sudah jelas, PKI haram ada di Indonesia. Memang, saat reformasi siapa saja boleh menjadi apa saja, termasuk anak cucu PKI. Mereka yang dulu mendapat perlakuan buruk sudah berakhir. Kita jadikan sejarah kelam ini sebagai proses pembelajaran agar kita waspada dan masalah seperti itu tidak terulang lagi,” jelasnya.
 
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan mendukung pemutaran film G30s/PKI. Karena menurut Fadli Zon, film tersebut mendekati kebenaran.
 
"Saya juga sudah sering nonton film itu. Jika saya bandingkan dengan buku-buku sejarah yang saya baca maka film itu mendekati kenyataan. Jadi saya mendukung pemutaran ulang film itu," kata Fadli Zon.
 
Bahkan Fadli Zon sangat menyesalkan ada pihak-pihak tertentu yang ingin mencoba memutarbalikan fakta sejarah. "Seakan-akan PKI itu adalah korban. Ini sangat saya sesalkan," ujar Fadli Zon.
 
Sedangkan pengamat dari LIPI Siti Zuhro yang juga menjadi pembicara dalam sarasehan tersebut tidak banyak mengupas masalah keganasan PKI di masa itu.
 
Dia lebih mengktisi persoalan bangsa yang terjadi saat ini. Terutama terkait dengan kesenjangan yang terjadi saat ini. Menurut dia, kesenjangan itu terjadi tidak terlepas cara pengurus bangsa ini. "Saya melihat negeri ini sudah salah urus. Ini solusi yang harus kita pecahkan bersama," kata Wiwik, begitu Siti Zuhro akrab disapa.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 30 September 2017
 
Reporter:Syafril Amir
Editor: Nandra F Piliang