Riau Terima Penghargaan Proklim dari Menteri LHK

Gubri: Membangun Desa Bersahabat dengan Lingkungan

Gubri: Membangun Desa Bersahabat dengan Lingkungan

RIAUMANDIRI.co, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau kembali mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Pusat. Kali ini Pemprov Riau menerima penghargaan Program Kampung Iklim (ProKlim) dari Pemerintah pusat, yang diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, Kamis (3/8/2017) malam.

Penghargaan dari Kementerian LHK tersebut setelah Pemprov Riau berhasil membina dan secara aktif telah melaksanakan ProKlim di wilayah setempat. Dan diserahkan bertepatan dalam rangkaian Pekan Nasional Perubahan Iklim (PNPI), di Auditorium Manggala Wanabakti, Kementerian LHK, Jakarta.

Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengatakan penghargaan tersebut sebagai bentuk komitmen dari Pemprov Riau selain perubahan yang dikerjakan, untuk memperbaiki desa-desa yang ada di seluruh Provinsi Riau, agar bisa menjaga lingkungan setempat.

"Kita mengajak masyarakat di desa untuk membangun, dengan situasi sekarang ini yang akrab dengan lingkungan. Jadi ini kita dorong terus, yang sudah ada kalau bisa menularkan ke desa-desa yang lain," ujar Gubri.

Selain masyarakat, perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Riau, ikut membimbing desa-desa yang ada di sekitar wilayah operasi perusahaan, untuk menuju desa-desa yang bersahabat dengan lingkungan.

"Jadi keuntungannya itu banyak, baik bagi masyarakat yang bisa mandiri, disiplin dan juga menjadikan lingkungan yang bagus. Perusahan pun bisa nyaman, apalagi kita bisa memprodukai tumbuh-tumbuhan organik. Misalnya tumbuhan sayur, dan buah-buahan, dan kita harapkan perusahaan mendukung program ini," ungkap Gubri.

Dengan ProKlim yang telah dikembangkan di berbagai desa yang ada di Riau ini, telah merubah image Riau yang selama ini diidentikan dengan image yang kurang baik terhadap lingkungan. Apalagi pada saat terjadinya kebakaran lahan dan hutan, yang menyebabkan asap dan polusi.

"Melalui ProKlim ini juga bisa menekan kebakaran hutan dan lahan, kita sudah berusaha dengan melakukan pencegahan-pencegahan. Baik itu sifatnya secara struktural maupun non struktural," katanya.

Pada kesempatan itu, Gubri juga menerima arahan dari Presiden, dimana dalam menyelesaikan pencegahan kebakaran hutan dan lahan tidak selalu monoton, termasuk dalam pengelolaan hutan. Harus ada program-program lain dalam mengembangkan kehutanan.

"Pak Presiden menyampaikan, kita itu jangan monoton. Jadi harus ada inovasi-inovasi dalam pengolaan hutan ini. Inovasi itulah yang diharapkan muncul, baik dari Kementrian, Pemerintah daerah. Melalui inovasi-inovasi tersebutlah dilakukan penilaian, lingkungan flora dan fauna, dan kita juga menjaga aliran sungai kita. Masyarakat yang biasa menghabiskan hutan, yah didiklah agar tidak merusak," ungkap Gubri.

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi Riau mencanangkan ProKlim yang di resmikan di Desa Balam Jaya, Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir, beberapa bulan yang lalu.

Program ProKlim ini telah diluncurkan sebagai gerakan nasional pengendalian perubahan iklim berbasis komunitas oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada bulan Desember 2016. Dan Riau baru memulainya pada tahun 2017 ini, dengan melibatkan 3 Kabupaten, yakni, Rokan Hulu, Bengkalis, dan Rokan Hilir.

Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengatakan Proklim ini mendorong dan memfasilitasi tumbuhnya Kampung Iklim melalui pengayaan inovasi program adaptasi maupun mitigasi perubahan iklim yang dilaksanakan secara kolaborasi antara pemerintah dan jajaran masyarakat.

"ProKlim menjadi tindakan nyata untuk menyesuaikan diri terhadap dampak perubahan iklim. Ini menjadi program penting sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam pengembangan program Kampung Iklim di  Riau," tutup Gubri. (adv)


Narasi: Nurmadi