Jadikan Sampah Bernilai Ekonomis

Giant Resmikan Rumah Kelola Sampah di Pekanbaru

Giant Resmikan Rumah Kelola Sampah di Pekanbaru
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Hampir setiap hari jumlah sampah di Indonesia terus bertambah, dan banyak yang belum dikelola dengan baik. Hal inilah menjadi permasalahan yang belum terselesaikan hingga saat ini. Jika dilihat data yang dikumpulkan oleh Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup, produksi sampah pada tahun 2019 dapat mencapai 68 juta ton dan sebanyak 9,52 juta ton di antaranya berasal dari sampah rumah tangga, sisanya berasal dari pasar tradisional, kawasan komersial, dan fasilitas publik. 
 
Kondisi tersebut menginspirasi Giant selaku salah satu ritel besar untuk berperan serta dalam mendukung program pemerintah ”Indonesia Bebas Sampah 2020”, melalui aksi nyata dengan mendirikan Rumah Kelola Sampah (RKS) yang diresmikan Rabu (2/8) di Jalan Duyung RT 006 RW 004, Tangkerang Barat, Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru. 
 
”Dengan adanya Rumah Kelola Sampah ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk memiliki gaya hidup ramah lingkungan melalui 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle). Karena dengan pengelolaan secara terpadu dan tepat guna dapat mengurangi jumlah sampah dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” ungkap Tony Mampuk, GM Corporate Affairs Giant. 
 
Program berkesinambungan Rumah Kelola Sampah ini memiliki serangkaian kegiatan di antaranya: Pembangunan sarana rumah kelola sampah, pembinaan warga rumah hijau, pelatihan dan penyuluhan tentang pengelolaan sampah dan Iingkungan, serta penyediaan fasiIitas seperti komposter, perangkat hidroponik, dan peralatan Iainnya. 
 
"Pada tahun berikutnya, kami harapkan kontribusi positif ini tidak hanya berdampak bagi lingkungan tetapi juga untuk ekonomi, di mana tercipta hasil-hasil kreasi daur ulang yang mengandung nilai ekonomis, seperti pupuk kompos dan berbagai kerajinan tangan Iainnya," terang Tony.
 
Sebelumnya, Giant juga telah meresmikan Rumah Kelola Sampah di daerah Ciputat, Tangerang Selatan pada Mei 2017 yang lalu. Beberapa kegiatan yang sudah dimulai dari bulan Februari bersama warga sekitar sudah menghasilkan 100 liter pupuk cair dari komposter hasil pilahan sampah organik. Selain itu, sudah 2 kali panen sayur sawi, caisim, dan kangkung dari hasil teknik hidroponik.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru, Zulfikri mengatakan bahwa Pemko Pekanbaru mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Giant ini. Karena menurutnya, tujuan RKS selain membantu pemerintah mengatasi sampah, juga merubah mindset warga, dari sampah tak berguna menjadi sampah bernilai ekonomis tinggi.
 
"RKS selain mengelola sampah warga di RW 004 Tangkerang Barat, juga memberikan pelatihan untuk warga agar dapat mengelola sampahnya sendiri dan hasilnya selain bisa untuk tanaman sendiri, pupuk hasil olahan sampah bisa dijual dan menghasilkan pemasukan bagi keluarga," ungkapnya.
 
Menurutnya, setiap hari terdapat 42 ton sampah plastik di seluruh anak sungai di Pekanbaru. Jumlah tersebut merupakan 20 persen dari total sampah di Pekanbaru.
 
"Pemko berharap, hasil yang didapatkan warga di RW 004 Keluraham Tangkerang Barat ini dapat ditularkan ke warga di RW dan kelurahan lainnya, bukan hanya di Pekanbaru, juga didaerah lain di Riau," pungkasnya.
 
Reporter: Renny Rahayu
Editor: Nandra F Piliang