Ini Cara Pengolahan dan Menyimpan Ikan yang Baik dan Higienis

Ini Cara Pengolahan dan Menyimpan Ikan yang Baik dan Higienis
SIAK (RIAUMANDIRI.co) - Lailiyana Dosen Gizi Poltekkes Kemenkes Riau, memaparkan bagaimana cara mengolah dan menyimpan ikan yang baik kepada para peserta Sosialisasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), Kamis (20/7) di gedung Wanita, Kabupaten Siak.
 
Lailiyana menjelaskan, secara umum orang yang mengolah ikan atau makanan sebaiknya adalah orang yang bersih (higienis) dan sehat. Sebab jika orang yang mengolah makanan tersebut dalam keadaan sakit, bisa menularkan penyakitnya pada makanan tersebut.
 
Lanjutnya mengatakan, tempat mengolah ikan tersebut harus bersih dan higienis, harus ada air yang mengalir, kemudian sangat dianjurkan lantai keramik dan berventilasi yang cukup.  Usahakan makanan yang sudah dimasak diletakkan pada wadah berbahan kaca, hindari yang berbahan plastik.  
 
Kemudian, mantan bidan Puskesmas Bukit Batu Dumai itu, memberikan tips cara memasak ikan yang benar. Antara lain, dengan memastikan ikan dalam keadaan kering, panas yang tidak terlalu tinggi, tidak terlalu lama memasak ikannya, selanjutnya dianjurkan mengolahnya dengan cara dikukus, direbus dan dibakar. 
 
"Cara menyimpan ikan yang baik, yaitu dengan cara ikan dibersihkan dahulu kemudian dimasukan kedalam freezer. Disimpan dalam keadaan kering dan dipeking dalam keadaan tidak ada udara. Dan bila akan disimpan di non freezer paling lama sampai 2 hari, upayakan jangan lebih dari 3 hari. Kemudian, sebaiknya jangan didekatkan dengan makanan manis, es krim yang tidak tertutup, biskuit karena bisa mempengaruhi aroma pada ikan tersebut," jelasnya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Susilawati, sebelum membuka kegiatan tersebut mengatakan, mulai dibentukya Forikan pada 2013 lalu hingga saat ini telah membuat prestasi yang membawa harum nama kabupaten Siak.
 
"Hal itu saya anggap sebagai cambuk bagi kita bersama, karena selanjutnya bagaimana mengaplikasikannya kepada masyarakat dan bagaimana peran serta dari ibu-ibu pengurus bisa menularkan ilmunya di tengah masyarakat," ujarnya.
 
Menurut Susi, Gemarikan dilakukan secara terus menerus, terkonsep dan melibatkan seluruh komponen daerah, seperti instansi pemerintah, swasta, LSM, asosiasi, lembaga profesional, lembaga kemasyarakatan, lembaga keagamaan dan pelaku usaha, sehingga menjadi gerakan nasional  yang mampu membangunkan kesadaran masyarakat untuk memilih ikan sebagai sumber protein utama dalam menu makanan keluarga.
 
Pada tahun 2016 lalu, lanjut Susi, Kabupaten Siak menerima penghargaan tingkat nasional sebagai kabupaten atas upaya mendorong peningkatan konsumsi ikan. Ia berharap, apa yang diraih hendaknya bisa diaplikasikan hingga sampai pelosok kampung.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau
 
Reporter: Sugianto
Editor: Nandra F Piliang