FKKM-Riau dan Belantara Gelar Diskusi Finalisasi Proposal Lima Lanskap Riau

FKKM-Riau dan Belantara Gelar Diskusi Finalisasi Proposal Lima Lanskap Riau
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Yayasan Bersama Lestarikan Nusantara (Belantara), bersama Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat (FKKM), menggelar diskusi finalisasi proposal lima lanscap di Riau, di salah satu hotel di Pekanbaru sembari berbuka puasa bersama, Kamis,(15/6). 
 
Lima Lanskap yang dimaksud terdiri dari Senepis, Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Kerumutan, Semenanjung Kampar, dan Bukit Tiga Puluh.
 
Lanskap Manager Riau dari Yayasan Belantara, Aiden Yusti, mengatakan, pihaknya berkomitmen melakukan perlindungan dan rehabilitasi hutan serta lahan gambut di Indonesia. Dengan tidak mengenyampingkan pemberian dorongan untuk implementasi berbagai proyek konservasi melingkupi, restorasi hutan alam dan perlindungan spesies terancam punah. 
 
Kemudian penanganan mitgasi konflik satwa dan manusia, kajian dan studi untuk penguatan pengelolaan lanskap berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat. Serta pembangunan ekonomi lokal khususnya pada kelompok masyarakat yang sangat bergantung pada sumberdaya alam.
 
"Agenda hari ini yang kami laksanakan adalah rangkaian dari agenda sebelumnya antara Yayasan Belantara dan FKKM untuk membantu proposal dari para mitra yang ada di Riau untuk fokus di lima lanskap yang sudah disebutkan. Kita membuka peluang kepada NGO, akademisi, dan lembaga apapun yang berbadan hukum untuk akses proposal ke kita untuk program- program penyelamatan kawasan itu," jelasnya di sela acara.
 
Program- program tersebut di antaranya adalah, proteksi, restorasi, pemberdayaan masyarakat, kanal bloking dan segala yang berkaitan dengan lima lanskap yang dimaksud. Karena itulah Yayasan Belantara dan FKKM mengadakan kegiatan dengan mengumpulkan seluruh mitra untuk memfinalkan program- program yang sudah dirancang.
 
Ada delapan konsorsium proposal yang disiapkan perlanskapnya, kendati demikian, Aiden Yusti, menyebut, pihaknya juga akan meminta kepada mitra untuk membuat konsorsium khusus untuk penegakan hukum. 
 
Lembaga bantuan hukum yang akan melakukan program di lima lanskap prioritas di Riau adalah KBH sebagai leader berkonsorsium dengan LBH Riau dan LBH pekanbaru. 
 
Dengan judul proposal 'Penegakan Hukum Secara Persuasif dalam Mendorong dan Memperkuat Pengamanan Kawasan Landscape Senepis, GSK-BB, Semenanjung Kampar, TNBT dan Kerumutan'
 
"Kita berharap dengan goalnya program akan terwujud kesadaran hukum masyarakat terhadap isu perambah hutan, Karhutla, Illegal loging dan perburuan satwa yang dilindungi di 30 Desa di wilayah landscape Senepis, GSK-BB, Semenanjung Kampar, TNBT dan Kerumutan. Kemudian juga sebagai upaya terhadap penegakan hukum terhadap Isu itu," tandasnya.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 17 Juni 2017
 
Reporter: Suherman
Editor: Nandra F Piliang