Universitas Muhammadiyah Riau Wisuda 213 Lulusan

Universitas Muhammadiyah Riau Wisuda 213 Lulusan
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Sebanyak 213 lulusan Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) resmi dikukuhkan dalam wisuda XII sarjana dan diploma III. Pengukuhan wisudawan tersebut langsung dilakukan oleh Rektor UMRI, H Mubarak, MSi yang turut disaksikan oleh ratusan para orangtua alumni, Sabtu (13/5) di Kampus 2 UMRI Pekanbaru. 
 
Dalam acara wisuda tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Riau, yang diwakili oleh Asisten 1 Masperi, Koordinator Kopertis X, Prof Dr Herri SE MBA, Ketua Majelis Dikti dan Litbang PP Muhammadiyah Prof DR Lincolin Arsyad, dan jajaran forkompida Riau. 
 
Pada wisuda kali ini, Nova Srianti, dari Prodi Kimia berhasil meraih predikat lulusan terbaik universitas mengungguli ratusan wisudawan lainnya. Atas prestasinya itu, Nova dan sejumlah rekannya yang menjadi pemuncak fakultas menerima selempang yang dipasang Ketua Majelis Dikti dan Litbang PP Muhammadiyah, Prof Lincolin Arsyad.
 
Rektor Umri, DR Mubarak pada sambutannya mengatakan, dalam mengasah kemampuan agar bisa terjun di lapangan, maka seseorang perlu mengembangkan sistem teknologi informasi untuk menghadapi revolusi industri 4.0 di abad 21 ini. Hal itu, terangnya, mendorong Umri terus berbenah dan menghasilkan sistem teknologi informasi yang dimanfaatkan dalam menunjang pendidikan.
 
Tak hanya itu, Rektor juga menyinggung kecerdasan buatan yang saat ini isunya kembali berkembangan di kalangan akademik. Mubarak menegaskan, Umri tidak ketinggalan dan menjadikan kecerdasan buatan sebagai tantangan.
 
“Kita punya Fakultas Ilmu Komputer yang dikembangkan secara serius. Dimana khusus fakultas ini didorong menghasilkan mahasiswa yang dapat bisa bersaing dalam hal sistem teknologi informasi,” kata dia.
 
Disamping itu, Umri juga telah melakukan penyusunan Kurikulum yang kedepannya seluruh bidang ilmu bakal berbasis pada teknologi informasi. Tapi, Mubarak menegaskan bahwa kepintaran buatan bukan segala-galanya. Karena itu lulusan Umri dibekali dengan Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Inilah yang membedakan lulusan Umri dengan perguruan tinggi lainnya.
 
Dalam kesempatan yang sama, Lincolin Arsyad menegaskan, peran PP Muhammadiyah dalam upaya Umri menyikapi revolusi industri lebih pada dukungan semangat dan moral. “Kami dari majelis Dikti dan Litbang sudah turun ke lapangan untuk mendampingi peningkatan kualitas. Seperti peningkatan akreditasi pasti didampingi, baik prodi maupun institusinya,” kata dia.
 
Sementara itu, Herry menuturkan, kehadiran Umri semakin membuka peluang masyarakat mengecap pendidikan tinggi yang saat ini memang belum sepenuhnya bisa diakomodir pemerintah.
 
“Dengan akreditasi B, telah menunjukkan bahwa Umri sudah memiliki prestasi yang baik. Umri juga telah membantu menyediakan pendidikan tinggi yang belum semuanya terpenuhi oleh pemerintah. Kalau tidak ada Umri, maka akan sulit bagi anak-anak merasakan pendidikan tinggi,” pungkasnya. 
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 15 Mei 2017
 
Reporter: Renny Rahayu
Editor: Nandra F Piliang