Meriahkan Cue Lak

Ribuan Warga Tionghoa Turun ke Jalan

Ribuan Warga Tionghoa Turun ke Jalan

BENGKALIS (HR)-Ribuan warga Tionghoa yang ada di Bengkalis memeriahkan Cue Lak atau hari keenam Tahun Baru Imlek 2.566.

 Selain diisi dengan ritual sembahyang, peringatan hari ulang tahun Dewa Ching Cui Choo She ini juga diiringi dengan arak-arakan keliling Kota Bengkalis untuk melakukan penyemahan, Selasa (24/2).

Cue Lak ini bisa dikatakan puncak perayaan Imlek di Kabupaten Bengkalis. Tidak mengherankan, khusus pada hari keenam Imlek ini,  warga Bengkalis keturunan Tionghoa yang berprofesi sebagai pedagang tidak membuka toko-toko mereka.

Mereka mempersiapkan diri menyambut Cue Lak dengan memasang petasan beraneka jenis. Selain di toko, petasan juga dipasang di rumah-rumah warga Tionghoa yang akan dinyalakan ketika arak-arakan melalui rumah mereka.

Di Kelenteng Hok Ann Kiong, penuh dengan warga Tionghoa yang akan melakukan sembahyang dan arak-arakan. Tempat pemujaan warga Tionghoa yang sudah berumur lebih dari satu setengah abad itu sudah ramai sejak dinihari dan semakin padat menjelang arak-arakan.

Berbeda dengan tahun lalu, pada tahun ini arak-arakan keliling Kota Bengkalis melalui rute yang sedikit lebih panjang. Pada tahun ini rute arak-arakan keliling Kota Bengkalis diperluas. Kalau biasanya dari perempatan Jalan Hang Tuah-Ahmad Yani arak-arakan langsung belok ke Hang Tuah.

Namun pada tahun ini lurus sampai ke pertigaan Jalan Ahmad Yani - Antara. Dari sana belok kiri menuju perempatan Jalan Antara-Tandun dan lanjut hingga ke Jalan Pattimura.

Arak-arakan keliling Kota Bengkalis dipimpin oleh Thangkie, yaitu seseorang yang kerasukan dewa dan berbicara dengan manusia di sekitarnya dengan mempergunakan bahasa isyarat.

Turut serta dalam arak-arakan tersebut, tandu para dewa yang dipikul,  atraksi Liong (naga) dan Barongsai (singa).

 Kemudian ribuan warga Tionghoa baik yang berjalan kaki maupun menggunakan becak.( man)