Komisi II Minta Dishub Berlakukan Tiket Elektronik

Komisi II Minta Dishub Berlakukan Tiket Elektronik
BENGKALIS (RIAUMANDIRI.co) - Ketua Komisi II DPRD Bengkalis Syahrial Basri meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bengkalis untuk segera memberlakukan tiket elektronik di pelabuhan penyeberangan Roro Air Putih dan Sungai Selari.
 
"Beberapa waktu lalu ada rencana dari Pemkab Bengkalis untuk memberlakukan tiket penyeberangan antar pulau secara elektronik untuk semua jenis kendaraan. Namun sampai sekarang hal itu belum kunjung terealisasi, kita meminta Dishub Bengkalis untuk memulai langkah tersebut,” pinta Syahrial, Rabu (29/3).
 
Politisi Partai Golkar tersebut mengemukakan juga bahwa perencanaan untuk pemberlakuan ticketing elektronik sudah ada, tinggal lagi merealisasikan dengan menyiapkan sarana dan prasarana pendukung. Diharapkan, pada tahun 2017 atau selambatnya tahun 2018 tiket elektronik sudah diberlakukan bagi semua jenis kendaraan di penyeberangan roro.
 
Disebut Syahrial, manfaat dari tiket elektronik antara lain mengurangi antrian kendaraan di pelabuhan, menghindari terjadinya aksi saling serobot antar kendaraan serta tidak ada lagi kendaraan diluar unsur Muspida yang tidak membeli tiket penyeberangan. Pada tahun anggaran 2017 sudah dianggarkan dana di APBD Bengkalis untuk fungsional Dermaga roro II di Air Putih dan rekayasa antrean.
 
"Anggarannya sudah adadi APBD. Jadi Dishub tinggal mematangkan dan merealisasikan di lapangan, karena pemberlakuan tiket elektronik akan bermanfaat positif buat pengguna jasa penyeberangan ferry roro antar pulau di Bengkalis,”tambah Syahrial.
 
Kepala Dishub Bengkalis Ja’afar Arief ketika dikonfirmasi membenarkan kalau kedua penyeberangan akan terus dibenahi dari berbagai sektor. Pengguna jasa penyeberangan nantinya akan merasa aman dan nyaman, termasuk rencana memberlakukan tiket elektronik.
 
Namun ia menyebutkan, sejauh ini belum melihat mata anggaran untuk pembiayaan tiket elektronik tersebut. Dan tidak tertutup kemungkinan tahun 2017 ini akan diberlakukan atau selambatnya tahun 2018.
 
"Pembenahan kedua lokasi penyeberangan terus kita lakukan setiap tahun agar masyarakat pengguna jasa penyeberangan roro antar pulau nyaman. Termasuk soal antrian, harus ada rekayasa antrian salah satunya setiap kendaraan menggunakan tiket elektronik, tapi ini masih dalam pembahasan,” pungkas Ja’afar.