Tak Kuorum, Paripurna Dewan Ditunda

Oknum Dewan Ketahuan Titip Absensi

Oknum Dewan Ketahuan Titip Absensi
PEKANBARU (riaumandiri.co)-Nama baik lembaga DPRD Riau kembali tercoreng akibat ulah beberapa oknum anggota Dewan. Hal itu setelah beberapa oknum wakil rakyat itu, ketahuan melakukan aksi titip absensi. Aksi tak terpuji itu terjadi saat Rapat Paripurna DPRD Riau, Kamis (30/3).
 
Paripurna tersebut sejatinya mengagendakan Penyampaian Pandangan Umum Fraksi DPRD Riau tentang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Riau Tahun Anggaran 2016.
 
Dari catatan absensi di Sekretariat Dewan, anggota Dewan yang hadir disebutkan berjumlah 36 orang. Namun yang tampak hadir dalam paripurna, hanya sebanyak 24 orang. 
 
Tak ayal, kondisi ini membuat sejumlah anggota Dewan yang hadir protes dengan mengajukan interupsi karena tidak kuorum. Buntutnya, paripurna pun ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
 
Pantauan di Gedung Dewan, rapat dibuka Ketua DPRD Riau, Septina Primawati tanpa didampingi tiga Wakil Pimpinan Dewan lainnya, yakni Manahara Manurung, Noviwaldy Jusman dan Sunaryo. Sementara, Pemprov Riau diwakili Sekdaprov Ahmad Hijazi.
 
Usai membuka rapat paripurna, hujan interupsi langsung mencuat. Diawali anggota Dewan dari Fraksi Gabungan NasDem-Hanura, Ilyas HU. Selain mempermasalahkan tidak kuorumnya tingkat kehadiran, dia juga menyoroti ketidakhadiran tiga orang Wakil Pimpinan Dewan.
 
"Coba hitung secara fisik. Bukan 34 orang, tapi hanya 24 orang. Sesuai Tatib (Tata Tertib Paripurna, red) kita kan  harus kuorum. Ke mana lagi tiga pimpinan yang lain. Kok tidak hadir," protes Legislator asal Kampar tersebut.
 
Sementara itu, anggota Dewan lainnya, Almainis, mengatakan rapat bisa diskors karena tidak kuorum, sambil menunggu anggota lain, namun rapat tetap harus dibuka terlebih dahulu.
 
"Paripurna diskors untuk mendudukkan permasalahan kehadiran anggota, agar paripurna menjadi sah," tambah anggota Dewan, Mansyur HS.
 
Sementara itu, anggota Fraksi Gabungan Gerindra-Sejahtera, Marwan Yohanis, meminta pimpinan rapat membuka dulu rapat dengan mengetuk palu. "Sesudah itu baru diskors kalau memang mau diskors. Ini supaya tidak menjadi preseden buruk bagi lembaga ini. Anggota juga harus hadir secara fisik," sebut Marwan Yohanis.
 
Masukan tersebut akhirnya diterima. Setelah paripurna dibuka, anggota Dewan yang hadir kembali dihitung. Ternyata benar, yang hadir hanya sebanyak 24 orang. Selanjutnya, rapat diskors selama satu jam, sembari menunggu kehadiran anggota Dewan lainnya. 
 
Selang beberapa waktu, Septina kemudian mencabut skors, setelah dilakukan rapat dengan pimpinan fraksi. Kendati demikian, hujan interupsi masih belum berhenti. Bahkan, anggota Dewan yang hadir meminta ketua fraksi menghadirkan  anggotanya.
 
"Kita meminta ketua fraksi menghadirkan anggotanya dulu. Kalau tetap tidak bisa hadir, baru rapat kita tunda," sebut anggota Dewan, Suhardiman Amby.
 
Sementara Husaimi Hamidi, meminta paripurna tetap ditunda hingga Senin (3/4) mendatang, karena tidak mungkin lagi menunggu anggota yang lain untuk hadir.
 
"Anggota fraksi kami masih reses sebagian. Dapilnya cukup jauh, sehingga tidak bisa ditunggu untuk hadir di rapat ini. Maka ditunda Senin saja. Tadi kita kan juga sudah sepakat dalam rapat pimpinan fraksi," terang Politisi PPP tersebut.
 
Akhirnya Ketua DPRD Riau, Septina Primawati, menyatakan Rapat ditunda sampai waktu yang akan di tentukan dalam Rapat Badan Musyawarah DPRD Riau.
 
Kecewa
Terkait kejadian itu, Septina Primawati mengaku kecewa dengan ulah sejumlah anggota Dewan yang mangkir dari paripurna.
 
Pihaknya juga telah mengecek absensi kehadiran anggota Dewan. Hasilnya, ada beberapa oknum yang tanda tangannya ada pada daftar hadir, namun tidak tampak saat paripurna digelar. 
 
"Saya cek juga absennya, ternyata tanda tangannya asli dari yang bersangkutan. Tetapi tidak hadir," keluhnya.
 
Untuk itu, Septina berharap kejadian seperti ini tidak lagi terulang di masa-masa mendatang. Apalagi, dalam rapat paripurna tersebut dihadiri sejumlah tamu undangan lainnya.
 
"Saya memang berharap, janganlah terjadi. Karena ini juga menyangkut permorfance-nya kita," ujarnya lagi. 
 
Sementara itu, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Riau, Taufik Arrakhman, menegaskan akan mengecek absensi anggota Dewan dalam rapat paripurna kemarin. Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan masing-masing Ketua Fraksi DPRD Riau.
 
"Saya menekankan kepada pimpinan fraksi agar dapat mengkondisikan seluruh anggota dewan," tegas politisi Partai Gerindra tersebut.
 
"Nanti kita cek siapa yang tidak hadir itu. Apabila itu bisa dikondisikan oleh pimpinan fraksi, itu tidak akan terjadi. Karena setiap orang ketika dia keluar dari sini (DPRD Riau,red) kan harus izin. Jadi nanti akan kita tanyakan mengapa meninggalkan ini (rapat paripurna,red). Apakah mengajukan izin atau apa," pungkasnya. (dod)