Jokowi-Raja Salman Sepakat Lebih Sering Saling Kunjung

Jokowi-Raja Salman Sepakat Lebih Sering Saling Kunjung
JAKARTA (riaumandiri.co)-Sebelum bertolak meninggalkan Indonesia, Raja Salman dari Arab Saudi dan Presiden RI Joko Widodo sempat berbicara melalui sambungan telepon. Menurut Kementerian Luar Negeri RI, kedua negara sepakat akan lebih sering berbalas kunjungan di masa yang akan datang.
 
Pernyataan ini disampaikan lewat akun Twitter resmi Kemenlu pada hari yang sama dengan keberangkatan Raja Salman dari Bali menuju Jepang, Minggu (12/3). Komitmen tersebut demi mengintensifkan tindak lanjut kerja sama yang telah disepakati RI dan Arab Saudi selama kunjungan kenegaraan Raja Salman di Indonesia pada 1-4 Maret 2017.
 
"Kedua negara setuju untuk mengintensifkan kerjasama saling kunjung sebagai tindak lanjut dari kunjungan," bunyi kicauan tersebut.
 
Pada Minggu kemarin, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud di Bali. Sedangkan saat keberangkatan, Raja Salman dilepas Menlu Retno dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mewakili pemerintah Indonesia.
 
Sebelumnya, pada Ahad pagi, Presiden Joko Widodo juga telah melakukan pembicaraan via telepon dengan Raja Salman guna menyampaikan kembali komitmen kerja sama bilateral kedua negara. Dalam pertemuan di Istana Bogor, Presiden Joko Widodo dan Raja Salman menandatangani 11 Nota Kesepahaman atau MoU, antara lain mencakup ekonomi, kebudayaan, usaha kecil dan menengah, serta industri aeronautika.
 
Menag Lukman Hakim menyampaikan salam kepada Raja dengan mengatakan Maassalamahh Dumtum fi riayatillah. Yang artinya selamat jalan kepada raja, keselamatan senantiasa beserta Yang Mulia, dan mudah-mudahan Yang Mulia berada dalam lindungan Allah SWT.
 
"Raja Salman selalu tersenyum ramah, menyambut, dan menyapa, serta menyalami setiap yang mengantarnya sampai ke tangga yang akan membawanya ke pintu pesawat," ujar dia.
 
Sebelumnya, Raja Salman juga dikabarkan berjanji bakal membiayai pembangunan infrastruktur Indonesia lewat pinjaman bernilai US$1 miliar. Arab Saudi akan mengalirkan dana tersebut melalui The Saudi Fund Contribution to the Financing of Development Project. Rinciannya, sebesar US$750 juta akan dialokasikan pemerintah untuk membiayai proyek infrastruktur yang telah disepakati.
 
"Untuk US$750 juta sebetulnya masih sangat umum. Jadi, belum diturunkan dalam kesepakatan yang detail," kata Menteri Ekonomi RI Sri Mulyani.
 
Sedangkan sisanya sebesar US$250 juta akan dialokasikan untuk mendanai atau mendukung kegiatan ekspor dari Arab Saudi ke Indonesia di luar sektor minyak dan gas (non-migas).
"Jadi, mungkin mereka punya berbagai produk-produk non-oil yang dibutuhkan Indonesia," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu. (rol, cnn, ral, sis)