Raja Salman Ajak Umat Islam Bersatu

Raja Salman Ajak Umat Islam Bersatu
JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud mengajak umat Islam untuk bersatu dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi, dan berkoordinasi dalam melakukan berbagai upaya dan sikap yang dapat memberikan manfaat bagi kepentingan  bersama, serta keamanan dan perdamaian dunia.
 
Demikian disampaikan Raja Salman dalam pidato singkatnya di depan anggota parlemen Indonesia (DPR dan DPD RI), di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/3/2017).
 
Tantangan yang dihadapi umat Islam dan dunia secara umum disebutkan Raja Salman, seperti fenomena terorisme, benturan peradaban, tidak adanya penghormatan terhadap kedaulatan negara, serta intervensi terhadap urusan dalam negeri negara lain.
 
"Ini telah mengharuskan kita untuk menyatukan barisan dalam menghadapi tantangan ini serta melakukan koordinasi dalam melakukan berbagai upaya dan sikap yang dapat memberikan manfaat bagi kepentingan kita bersama, serta keamanan dan perdamaian dunia," ajak Raja Salman.
 
Diawal sambutannya, Raja Salman menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemerintah dan rakyat Indonesia yang bersahabat, atas keramahan dan sambutan hangat, seraya menyampaikan perasaan bahagia atas keberadaan saya bersama para hadirin sekalian.
 
"Sesungguhnya kunjungan ke negara yang mulia kali ini yang diawali dengan kunjungan serupa yang telah dilakukan saudara saya Yang Mulia Bapak Presiden ke Kerajaan Arab Saudi, dan saling tukar menukar kunjungan antara para pejabat tinggi di kedua negara. Ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kerja sama di seluruh bidang yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua bangsa kita yang bersahabat," jelasnya.
 
Diakhir sambutannya, Raja menyampaikan apresiasi atas peran DPR dalam meningkatkan hubungan antara kedua negara yang bersahabat di seluruh bidang. "Saya juga memberikan apresiasi atas penandatanganan sejumlah kesepakatan dan MoU antara kedua negara dalam kunjungan kali ini," kata Raja Salman.
 
Sedangkan Ketua DPR RI Setya Novanto dalam sambutannya mengharapkan kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud ke Indonesia bisa menjalin dan mempererat hubungan dengan umat Islam di Indonesia.
 
"Kunjungan kehormatan Yang Mulia ke Indonesia, menandai babak baru hubungan Arab Saudi dan Indonesia, karena tidak hanya berlangsung di tingkat pemerintahan, melainkan juga terjalin hubungan persaudaraan yang sangat erat antara Sri Baginda Raja dengan rakyat Indonesia, khususnya umat Islam,” kata Setya Novanto.
 
Dikatakan Setya Novanto, setelah hampir setengah abad, kini sejarah berulang kembali. DPR RI kembali mendapat kehormatan dikunjungi oleh Yang Mulia Khadimul Haramain AsSyarifain, Sri Baginda Raja Salman Bin Abdulaziz Al-Saud. 
 
"Seperti diketahui, pada 47 tahun yang lalu, DPR Gotong Royong juga menerima kunjungan kehormatan Yang Mulia Sri Baginda Raja Faisal Bin Abdulaziz Al-Saud di Gedung DPR. Atas nama seluruh anggota DPR RI dan rakyat Indonesia, Saya mengucapkan selamat datang di Indonesia. Ahlan Wa Sahlan Marhaban Fi Indonesia," ujar Setya Novanto.
 
Setya Novanto menyatakan atas nama rakyat Indonesia, khususnya umat Islam, menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya atas kemurahan hati Yang Mulia Sri Baginda Raja Salman Bin Abdulaziz Al-Saud yang telah memulihkan kuota haji Indonesia sebesar 211.000 jemaah, serta tambahan kuota 10.000 jemaah pada musim haji 2017. Sehingga seluruhnya berjumlah 221.000 jemaah.
 
“Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, penambahan kuota tersebut sangat berarti bagi rakyat Indonesia. Apalagi animo umat Islam untuk berhaji sangatlah tinggi, sementara kuota yang tersedia begitu terbatas. Kami mohon, Kerajaan Arab Saudi dapat memberikan tambahan kuota yang lebih besar lagi, sebagai wujud persaudaraan dengan rakyat Indonesia,” ujar pria yang akrab disapa Setnov itu.
 
Kunjungan yang bersejarah itu mempunyai arti penting bagi peningkatan kerjasama bagi kedua negara, lanjut Setnov. Jika 47 tahun yang lalu kedua negara mempunyai pandangan dan sikap yang sama dalam menghadapi ancaman komunisme dan zionisme, maka ancaman yang kita hadapi saat ini adalah bagaimana menciptakan keamanan dan perdamaian dunia, khususnya dari bahaya terorisme dan radikalisme.
 
“Jika Indonesia dan Arab Saudi dapat bekerjasama dan bersatu padu, maka akan memberikan dampak yang besar dalam menciptakan perdamaian dunia, setidaknya di kalangan negara-negara Islam. Di situlah poros Saunesia atau Saudi Arabia-Indonesia perlu kita mantapkan ke depan,” tandasnya.
 
Setnov juga mengatakan, Indonesia menyambut baik visi 2030 Arab Saudi, yang ingin mengembangkan investasi secara besar-besaran di kawasan asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Dengan kondisi stabilitas politik dan keamanan yang ada, Indonesia dapat dijadikan tujuan investasi yang sangat menjanjikan.
 
“DPR menyambut baik dan mendukung penuh penandatanganan 11 MOU yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Arab saudi, dengan nilai sekitar 25 miliar dolar AS atau setara dengan 325 triliun rupiah. Kami juga berharap agar masalah Tenaga Kerja Indonesia dapat dicarikan solusi yang terbaik,” tegas politisi Golkar tersebut. 
 
Raja Salman berada di DPR hanya beberapa menit saja. Bahkan pidatonya pun tidak lebih dari lima menit. Namun suasananya begitu meriah. Selain dihadiri anggota parlemen, juga hadir Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Wakil Presiden Try Sutrisno. 
 
Kemudian juga terlihat hadir ketua umum partai politik, seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Juga terlihat hadir sejumlah tokoh agama.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 03 Maret 2017
 
Reporter: Syafril Amir
Editor: Nandra F Piliang