Dihadiri Banyak Pihak

Imlek Bersama MAKIn dan Perang Air Meriah

Imlek Bersama MAKIn dan Perang Air Meriah
SELATPANJANG (riaumandiri.co) - Pelaksanaan Imlek bersama yang dilaksanakan Majelis Agama Khonghucu Indonesia atau MAKIn Selatpanjang, Kepulauan Meranti dan event perang air berlangsung meriah. Imlek bersama tahun 2017 itu dihadiri pihak kepolisian, TNI, pemerintahan dan pihak lain.
 
Pelaksanaan Imlek 2568 bersama itu diadakan di Jalan Rintis Selatpanjang. Ratusan warga terlihat memadati lokasi kelenteng Khong Bio atau Kelenteng MAKIn.
 
Terlihat hadir Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Barliansyah SIK, Waka Polres Kompol Wawan beserta jajaran. Terlihat juga Danramil 02 Tebingtinggi Mayar Bismi Tambunan, Kepala Kesbangpol Ahmad Yani dan pihak-pihak lain.
 
Acara itu dikemas dengan hiburan musik. Berkali-kali juga biduan yang menghibur mengajak penonton untuk bernyanyi.
 
Karena merasa bisa menyanyikan lagu Tionghoa, Bombom seorang wartawan di Kepulauan Meranti memberanikan diri naik ke atas panggung. Wartawan bertubuh tambun itu pun menyanyikan lagu Tionghoa berjudul Wo Ai Ni. Ia menyanyikan lagu yang mempunyai makna Aku Cinta Kamu itu dengan salah seorang biduan yang berasal dari Tanjungbalai Karimun.
 
Aksi lawak Bombom di panggung 'mengocok' perut pentonton. Sebagian besar warga Tionghoa yang hadir malam itu terlihat ketawa selama Bombom beraksi. Bombom  mendapat angpao dari Johnny Lin, salah seorang pemuda Tionghoa Selatpanjang.
 
Ketua MAKIn Selatpanjang Jupperen mengatakan, setiap perayaan Imlek mereka sering menggelar Imlek bersama. Kegiatan tahunan itu dilaksanakan setiap hari pertama Imlek.
 
"Imlek bersama ini kita gelar supaya ada rasa kebersamaan dan lebih mengerat persaudaraan," kata Jupperen.
Sementara, berdentam detumnya bunyi suara Petasan Imlek (28/1) Malam terus berbunyi tanda dimulainya Imlek Warga Tiohoua di Kota Selatpanjang  dan seluruh dunia.
 
Dalam Imlek acara tradisi perang air yang digelar di Kepulauan Meranti,  sudah menjadi agenda tahunan Pemkab Kepulauan Meranti dan Provinsi Riau. Bernama "Cian Cui"  sudah dua tahun lamanya nama itu disandang.
Tradisi yang dilaksanakan enam hari, sejak Imlek hari pertama ini selain dipopulerkan di Selatpanjang juga dilaksanakan di negara ASEAN lainnya, yakni Thailand.
 
"Bahkan tradisi ini  mengalahkan tradisi perang air di Thailand yang disebut Songkran atau tahun baru Thailand," terang Kepala Dinas Parekraf Riau, Fahmizal Usman melalui Kasi Pengembangan Pasar Pariwisata Yul Akhyar.
 
Ia mengatakan, bahwa penyelenggaraan Festival Perang Air di Kota Sagu, Selatpanjang untuk tahun ini sudah dimotori oleh Pemkab Kepulauan Meranti bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Riau, ujarnya.
 
"iven ini kita gelar rutin dan merupakan bagian dari promosi pariwisata Riau ke depannya dan telah menjadi Kalender Wisata di Provinsi Riau," ujarnya.Ia mengatakan, dengan adanya event perang air ini, tujuannya adalah untuk menarik perhatian wisatawan, baik itu lokal maupun mancanegara nantinya.
 
"Meskipun pelaksanaannya dilakukan oleh Pemkab Meranti namun Disparekraf Riau turut membantu menyukseskannya yang akan dibuka Gubri (31/1) mendatang di Depan Hotel Grand Meranti Hotel" tandasnya.
 
Menurutnya, perang air yang digelar dalam merayakan Imlek di Kepulauan Meranti ini merupakan bagian dari pariwisata yang sangat baru dan harus dikembangkan lagi kedepannya.
 
"Ini merupakan tradisi yang unik dan perlu dikembangkan serta didukung oleh semua pihak, karena ini bisa menjadi income untuk daerah. Saya rasa ini bisa menjadi wisata andalan Meranti yang tiada duanya di dunia," katanya.
 
Senada dengan itu, Plt Kadis Pariwisata Pemuda dan olahraga Kepulauan Meranti  berterima kasih kepada semua pihak turut ambil bagian yang telah ikut mensukseskan Perang Air "Cian Cui".
Turis Asing Datang Sementara itu, Wajah Kota Selatpanjang sudah berubah menjadi Kota Wisata Asing. Pasalnya Perang Air "Cian Cui"  menjadi daya tarik tersendiri bagi Wisatawan Asing.Hal ini di benarkan Plt Kadis Pariwisata H Ismail Arsyat kemarin.
 
"Saya berterima kasih kepada semua pihak, atas terselenggaranya perang air ini,  dengan aman dan nyaman sesuai aturan yang telah di tetapkan Pemda Daerah, "ujarnya Ia juga mengatakan dengan adanya momentum ini semoga di pertahankan tradisi wisata di Selatpanjang perang air dapat berkesinambungan agar kota lebih maju ke Provinsi Riau, Nasional maupun Internasional.
Hal  senada di katakan seorang  Turis Asal Inggris itu. Da mengatakan bahwa  " Meranti Good, I Like Meranti.
"Meranti Good I Like Meranti ,"ucapnya.