Kunjungi Usaha Budidaya Ikan Patin, Ini Harapan Warga Kepada Ardo

Kunjungi Usaha Budidaya Ikan Patin, Ini Harapan Warga Kepada Ardo
KUOK (RIAUMANDIRI.co) - Warga masyarakat pemilik kolam ikan patin di Dusun Sungai Maki, Kecamatan Kuok berharap akses jalan menuju tempat usaha mereka bisa diperbaiki, karena selain banyaknya warga yang menggantungkan hidup dari usaha tersebut, besarnya perputaran uang dari penjualan ikan serta pakan juga menjadi alasan warga untuk mendapatkan akses jalan yang layak.
 
Hal ini diungkapkan Dawin, salah seorang pemilik keramba saat dikunjungi Calon Bupati Kampar, Rahmad Jevary Juniardo di keramba miliknya.
 
"Sebanyak 150 kolan terdapat di areal Sungai Maki ini, dari jumlah kolam sebanyak itu, setiap kolam mempekerjakan 2 sampai 3 orang sebagai pemberi pakan dan sebagainya. Selain itu, besarnya perputaran uang disini juga luar biasa, sebulannya kalau panen 1,5 miliar rupiah, belum lagi jual beli pakannya, namun bisa kita lihat saat ini jalannya mengalami kerusakan yang parah, besar harapan kami agar Pak Ardo bisa memperbaiki jalan menuju tempat usaha kami ini jika nantinya memimpin Kampar," ujar Dawin.
 
Padahal lanjut Dawin, potensi kolam ikan di Sungai Maki masih bisa berkembang pesat dengan dibuatnya kolam-kolam baru jika akses jalan diperbaiki.
 
Buruknya jalan menuju lokasi kolam ikan warga dirasakan langsung oleh Ardo dan tim saat menuju lokasi tersebut, bahkan sebuah mobil milik tim kandas dan terjebak di kubangan lumpur sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan.
 
"Semenisasi jalan pernah dilakukan semasa Pak Jefry, namun tidak adanya perbaikan hingga sekarang hingga akses jalan kembali buruk," beber Dawin.
 
Selain mengeluhkan kondisi jalan, warga juga berharap adanya normalisasi sungai yang sering mengalami longsor di hulu sungai, sehingga membuat kondisi air sungai menjadi keruh bercampur lumpur dan tidak baik bagi perkembangan ikan.
 
"Akibat longsor air bercampur lumpur membuat kualitas air tidak baik untuk ikan, sehingga membuat ikan banyak yang mati," tambah Dawin yang sudah 25 tahun menggeluti usaha budidaya ikan patin.
 
Dari penuturan Dawin, warga sudah pernah memperbaiki pinggiran sungai yang longsor serta secara swadaya membeli pipa namun karena luasnya areal dan banyak material longsor membuat usaha warga tidak maksimal.
 
Sementara itu, Mahyu seorang penyuluh perikanan di daerah tersebut juga mengharapkan masih adanya bantuan dari pemerintah, seperti dana PUM (Pengembangan Usaha Minapolitan).
 
"Karena begitu besarnya potensi disini, sehari saja sebanyak 16 sampai 17 ton ikan diangkut dari kolam-kolam yang ada di sini, dikali 17 harganya perkilo, berarti ada sekitar 272 juta rupiah perputaran uang setiap harinya, dari hasil yang begitu besar kita juga mengharapkan perhatian yang besar juga dari pemerintah seperti lewat dana PUM dan juga perbaikan jalan karena pembeli datang langsung ke tempat kita," pungkasnya.
 
Calon Bupati Kampar, Rahmad Jevary Juniardo terlihat begitu antusias saat menyaksikan ribuan ikan yang naik kepermukaan air saat diberi pakan oleh pekerja kolam.
 
"Luar biasa banyaknya, ada kepuasan tersendiri melihat ikan-ikan itu makan," ungkapnya sambil tersenyum.
 
"Potensi yang begitu besar, harus kita kembangkan dan kita kelola dengan baik, kita siap untuk itu, karena selain memberikan keuntungan yang besar juga membuka lapangan kerja," ungkap Ardo.
 
Sesuai dengan misi Barokah (bersama Ardo-Khairuddin) yaitu  mengembangkan potensi-potensi alam dan potensi masyarakat untuk membangun pondasi ekonomi kerakyatan yang dapat menopang kelangsungan hidup masyarakat menuju kehidupan yang layak dan mapan, sehingga dapat lebih kokoh menghadapi krisis ekonomi keuangan, dan terhindar dari kemiskinan.
 
"Serta membangun infrastuktur pada setiap daerah Desa dan Kecamatan yang belum mendapatkan pembangunan sama sekali juga meningkatkan pembangunan infrastuktur yang sudah ada," tegas Ardo.
 
Reporter: Ari Amrizal
Editor: Nandra F Piliang