Pembunuh Bayaran di Medan Dijanjikan Rp2,5 M

Pembunuh Bayaran  di Medan Dijanjikan Rp2,5 M

MEDAN (riaumandiri.co) - Para tersangka penembakan terhadap pemilik toko air rifle dan airsoft gun di Medan, Indra Gunawan alias Kuna (45 tahun), dijanjikan akan dibayar hingga miliaran rupiah. Uang muka pun telah diserahkan kepada pimpinan komplotan pembunuh bayaran tersebut pascatewasnya Kuna.

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Nur Fallah mengatakan, kelompok tersebut telah menerima uang senilai Rp 50 juta sebagai pembayaran awal. "Mereka dijanjikan akan diberikan uang senilai Rp 2,5 miliar," kata Nur Fallah, Minggu (22/1).

Nur Fallah mengatakan, uang muka senilai Rp 50 juta itu telah diserahkan kepada Rawi, pimpinan komplotan sekaligus otak yang mengatur rencana pembunuhan terhadap Kuna. Uang bayaran itu diberikan langsung oleh RJ, orang yang menyuruh mereka melakukan pembunuhan.

Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho menambahkan, uang Rp 50 juta tersebut akan dibagikan sebagai upah kepada dua orang yang berhadapan langsung dengan korban. Keduanya, yakni Putra (30) selaku eksekutor dan Jo Hendal alias Zen (41) sebagai joki pengendara sepeda motor yang digunakan saat penembakan.

"Dari Rp 50 juta itu, Rp 30 juta diberikan kepada eksekutor, sedangkan yang Rp 20 juta untuk pengendara sepeda motor. Untuk lebih jelasnya masih kami selidiki," kata Sandi.

Sebelumnya, polisi telah meringkus lima tersangka dalam kasus ini, yaitu Rawindra alias Rawi (40), Putra (30), Jo Hendal alias Zen (41), Chandra alias Ayen (38), dan John Marwan Lubis alias Ucok (62). Selain itu, polisi juga telah menangkap RJ, orang yang membayar mereka untuk melakukan pembunuhan.

Dalam pengembangan, Rawi yang merupakan pimpinan jaringan pembunuh bayaran ini dan eksekutor pembunuhan, Putra, tewas dilumpuhkan petugas. Keduanya disebut terpaksa ditembak akibat melakukan perlawanan. Selain itu, beberapa tersangka lain juga ada yang ditembak di bagian kaki.

Pemilik toko air rifle dan airsoft gun di Jl Jend Ahmad Yani, Medan, Indra Gunawan alias Kuna (45) tewas ditembak, Rabu (18/1), pagi. Saat itu, korban baru akan membuka toko miliknya dan ditembak oleh dua orang yang menggunakan sepeda motor. (rep)