Difitnah Melalui Media Sosial

Paslon Bibra-Said Lapor Polisi

Paslon Bibra-Said Lapor Polisi

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Pasangan calon walikota Pekanbaru nomor urut 5, Dastrayani Bibra-Said Usman Abdullah diserang oknum kelompok pesaing dengan cara menyebarkan fitnah dan isu SARA melalui media sosial. Bahkan, akun media sosial salah satu pasangan calon diretas dan alat peraga dirusak. Pasangan ini akan melaporkan persoalan ini kepada pihak berwajib.

Pasangan nomor urut 5 ini sudah banyak difitnah di media sosial dan banyak alat peraga milik mereka diganggu dan dirusak yang diduga kelompok pasangan calon walikota lain.

"Kemudian kami diisukan ke arah sensitif yaitu ke arah SARA, mendiskreditkan kelompok partai pendukung kita. Kita minta kepolisian mengusut ini dan kalau saya bilang itu jelas kelompok kompetitior yang lain punya kepentingan apa, dan kelompok yang merasa terganggu dan merasa masih pantas memimpin kota ini," jelas calon Wakil Walikota Pekanbaru Said Usman Abdullah kepada wartawan, Senin (16/1).

Untuk pasangan Bibra-Said bersama Tim Pemenangan mengimbau kepada aparat hukum untuk menangkap oknum-oknum yang mungkn sudah keluar dari koridor politik.

"Artinya membangun opini yang sudah bisa membuat kekacauan dan pelaku sudah bisa dijerat UU Cyber Crime dan indikasi itu sudah ada tinggal pihak penegak hukum mencari sumber dan siapa di belakang semua ini," tegas Usman.

Mantan Anggota DPRD Pekanbaru tiga periode  ini menuturkan persoalan ini akan dibawa ke jalur hukum dengan melaporkannya kepada kepolisian.

"Tim sedang mengumpulkan data setelah lengkap kita laporkan kepada pihak yang berwajib," tegas Said.
Fitnah melalui media sosial akun facebook yang mengatasnamakan Said Usman Abdullah muncul di media sosial dan memposting gambar serta video yang tidak layak alias vulgar. Tidak hanya itu, di lapangan, ada kelompok yang menghasut masyarakat dengan isu SARA.

"Isu SARA ini berkaitan dengan keyakinan agama dan rumah ibadah," terang Said.
Menurut politisi PPP ini, pihaknya jelas saja terganggu dengan adanya kelompok tertentu yang tengah sibuk membuat rusuh di tengah kesibukan tim BISA menyerap keinginan masyarakat Kota Pekanbaru, untuk cita-cita mereka menang pada Pilkada Pekanbaru Februari 2017 nanti.

"Ini bukan masyarakat yang melakukan, melainkan kelompok tertentu yang merusak tatanan Pilkada yang damai. Kita sangat menyayangkan hal ini," ucap Said.

Said juga menyebutkan, bahwa pihaknya dalam hasil investigasi di lapangan, menemukan dugaan adanya keterlibatan timses pasangan calon lain yang bersaing dengan tidak sehat. Namun, Said mengaku belum terlalu mempersoalkan kondisi ini karena hanya akan mengganggu konsentrasi Tim BISA dalam rangka sosialisasi ke masyarakat.

"Kita minta kepada tim tetap tenang, tidak perlu kita tanggapi berlebihan. Mereka menginginkan kita terpancing dan ribut. Tak usah berlebihan, kalau jatah kita pasti akan kita dapatkan, kalau tidak jatah kita, maka bagaimanapun mengejarnya tidak akan kita dapatkan," pungkas Said. (rud)