Sayed dan LAPAN Bantu Nelayan Bengkalis Alat ZPPI

Sayed dan LAPAN Bantu Nelayan Bengkalis Alat ZPPI

BENGKALIS (RIAUMANDIRI.co) - Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Demokrat Sayed Abubakar A. Assegaf bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) membagikan alat ZPPI (Zona Potensi Penangkapan Ikan) kepada nelayan di Kabupaten Bengkalis. Dengan alat ini nelayan akan lebih mudah mencari ikan di laut.
Penyerahan dan pelatihan alat ZPPI ini dilakukan di Hotel Marina Bengkalis akhir pekan lalu. Dengan alat yang berfungsi layaknya radar ikan ini, para nelayan akan lebih mudah dalam menangkap ikan, karena hanya akan mencari ikan di tempat yang terdeteksi memiliki potensi jumlah ikan besar. “Saya berharap bantuan ini dapat digunakan sebaik-baiknya dengan harapan dapat meningkatkan hasil tangkapan nelayan yang pada akhirnya meningkatkan ekonomi nelayan,” ujar Sayed.
Acara tersebut dihadiri oleh Asisten I Setdakan Bengkalis, Sekretaris Litbang LAPAN RI serta 40 orang nelayan.
Acara terbagi dua hari, di mana hari pertama diisi dengan sosialisasi dan pelatihan penggunaan alat. Lalu pada hari kedua dilangsungkan praktek lapangan. “Ini adalah bantuan yang sangat berguna bagi kami terutama nelayan kecil. Dengan alat ini kita dapat dipandu dan bisa mengetahui lokasi-lokasi yang ada banyak ikannya,” ungkap Komar, salah seorang nelayan yang hadir. Komar terlihat sangat antusias mengikuti pelatihan karena dia yakin jika alat ini sudah terpasang di perahu tingkat ekonomi mereka bisa meningkat.
ZPPI ini dapat mendeteksi gerombolan ikan hingga kedalaman 300 meter sehingga mempermudah nelayan untuk penentuan lokasi penebaran jala. “Karena ini baru program percontohan, kita baru memberikan bantuan 4 unit alat dispender untuk program ZPPI ini kepada nelayan,” terang Aris, Sekretaris LAPAN RI.
Menurutnya, jika diaplikasikan dengan benar, nelayan akan sangat terbantu dengan alat ini sehingga lebih mudah menentukan lokasi penangkapan ikan yang tentunya akan menghemat biaya bahan bakar dan bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Saat praktek hari kedua 40 nelayan yang ikut program ini terlihat sangat antusias. Mereka dapat dengan jelas melihat kumpulan ikan di dalam laut.  “Kita sudah menerapkan program ini di Indramayu dan cukup berhasil. Jika dulu sekali melaut nelayan menghasilkan 5 ton, dengan alat ini hasil tangkapan bisa meningkat hingga 8 ton dan lebih sedikit dalam penggunaan bahan bakar minyak,” tandas Aris. (rls)