SDN 006 Pompa Air, Minim Ruangan Belajar

Siswa Belajar di Tempat Parkir Sekolah

Siswa Belajar di Tempat Parkir Sekolah

BANDAR PETALANGAN (riaumandiri.co)-Aktivitas belajar dan mengajar di Sekolah Dasar Negeri 006 Pompa Air, Desa Kuala Semundam, Kecamatan Bandar Petalangan, tetap berlangsung normal.

Kendati, pihak sekolah sangat mengeluhkan minimnya ruangan belajar untuk anak didik. Bahkan siswa sempat belajar di tempar parkir sekolah.

Nyaris tiga tahun terakhir ini, sekolah kekurangan ruangan belajar . Bahkan, ruangan yang seyogyanya tempat aktivitas membaca atau pustaka sekolah, disulap dijadikan arena belajar anak didik.

Kepala Sekolah SDN 006, Nurbit, Jumat (4/3) berkeluh kesah kepada Haluan Riau. Kepsek Nurbit berharap Pemkab Pelalawan melalui Dinas Pendidikan segera mengatasi kekurangan lokal untuk menimba ilmu tersebut.

"Sesungguhnya amat prihatin dengan kondisi begini. Total murid yang menimba ilmu di sekolah mencapai 300 orang, dengan jumlah ruangan yang ada, tak mampu untuk menampung jumlah murid," jelas Nurbit.

Yang lebih menyedihkan lagi, imbuh Kepsek Nurbit, ruangan yang awalnya dijadikan gudang sekolah, kini disulap menjadi tempat belajar murid. Karena, memaksa pihak sekolah memutar otak, untuk menampung jumlah murid yang membludak bersekolah.

"Bahkan, tempat parkir sekolah pun pernah kita sulap untuk menjadi tempat belajar dan mengajar. Begitu pula, bekas gudang yang hanya berukuran 4x8 meter persegi. Akibat tak mampu lagi menampung jumlah murid dengan ruangan yang ada sekarang ini. Kita berharap, ada solusi untuk mengatasi kekurangan lokal ini.

Ini lembaga pendidikan, ya mestinya dibangun secara berkala dan prioritas-lah," harapnya.

Nurbit juga menyebutkan, hingga kini ruangan majelis guru dan Kepsek pun belum ada. Memaksa satu lokal dijadikan Kantor Kepsek bersama majelis guru. Permohonan kekurangan lokal ini, pihak sekolah sudah berulang kali mengajukan ke Dinas Pendidikan Pelalawan, namun setakad ini belum didapat kepastian dibangun kekurangan ruangan belajar tersebut.

Tokoh masyarakat setempat, Ali, juga berharap pemerintah berkuasa bisa mencarikan solusi. Karena ini menyangkut dunia pendidikan, tempat mencetak generasi muda yang cerdas. Seharusnya, dibarengi dengan pembangunan infrastruktur yang memadai.

"Pemerintah jangan menganggap enteng persoaln ini. Ini menyangkut mendidik generasi muda yang cerdas dan berbakat. Mestinya dibarengi dengan gedung sekolah dan perlengkapan yang bisa menunjang prestasi anak didik. Mohon persoalan ini menjadi perhatian serius ole pihak yang berkuasa," tegas Ali.***