5 Fakta Toilet Jongkok Lebih Sehat Daripada Toilet Duduk

5 Fakta Toilet Jongkok Lebih Sehat Daripada Toilet Duduk

JAKARTA (Riaumandiri.co) - Model toilet yang familiar di Indonesia adalah toilet jongkok dan duduk. Bagi orang-orang yang tinggal di kota besar, rata-rata kamar mandinya sudah dilengkapi dengan toilet duduk, toilet model ini dianggap lebih bersih dan modern, tapi apakah toilet duduk lebih sehat dibanding toilet jongkok?

Dilansir dari laman Daily Mail, beberapa ahli menyebutkan bahwa toilet jongkok merupakan yang paling tepat dan direkomendasikan, terutama untuk buang air besar. Kok bisa, ya? Gini nih faktanya:

1. Toilet jongkok dirasa lebih higienis karena nggak terjadi kontak langsung antara bagian pantat dengan bibir toilet
Pada proses penggunaan toilet jongkok, bagian tubuh yang terjadi kontak langsung dengan bagian toilet hanyalah telapak kaki. Di mana telapak kaki yang menapak pijakan kaki pada toilet jongkok nggak begitu berpengaruh terhadap kesehatan, sehingga toilet jongkok mengurangi risiko infeksi saluran kencing dan kelamin terutama pada cewek karena perpindahan jamur, kuman dan bakteri dapat diminimalisir.

2. Toilet jongkok membantu kontraksi otot perut secara maksimal sehingga nggak perlu banyak tenaga untuk ‘ngeden’ berlebihan
Hal ini memberi pengaruh pada tekanan alami yang lebih besar untuk mengeluarkan kotoran. Alhasil, kita nggak perlu lagi mengejan berlebihan karena proses BAB otomatis menjadi lancar dan cepat selesai. Kondisi seperti ini sangat baik bagi para penderita wasir atau ambeien.

Berbeda ketika menggunakan toilet duduk, otot perut sulit berkontraksi secara maksimal sehingga proses BAB menjadi lebih lama. Posisi duduk yang terlalu lama menyebabkan paha menekan di dudukan toilet sehingga aliran darah dari bawah ke atas terhambat. Hal inilah yang sebenarnya memicu ambeien.

3. Karena proses pembuangan kotoran yang lebih maksimal, maka akan meningkatkan kesehatan usus besar secara keseluruhan
Ketika kita menggunakan toilet jongkok untuk BAB, terdapat peningkatan sudut anorektal, yaitu tabung yang dilalui kotoran atau tinja untuk keluar dari tubuh. Hal ini membantu mencegah stagnasi tinja atau penumpukan tinja pada tabung pembuangan, yang merupakan faktor utama penyebab kanker usus besar, usus buntu dan penyakit inflamasi usus.

Sedangkan saat menggunakan toilet duduk, lintasan ini bengkok sehingga membutuhkan lebih banyak usaha untuk melewatkan kotoran. Posisi duduk di atas toilet, hanya sebagian otot usus yang merasa rileks, sedang sebagian lainnya masih tegang karena menahan kotoran yang nggak bisa keluar dari saluran karena tertahan oleh posisi yang keliru.

4. Melatih kekuatan kaki dan otot kaki, melatih otot betis dan paha, serta melatih otot untuk menahan berat badan adalah manfaat lain dari BAB jongkok
Banyak mitos yang beredar kalau jongkok dapat menyebabkan kerusakan pada lutut kita. Mitos lainnya menyebutkan terlalu sering jongkok membuat kita terkena ambeien. Padahal, jika dilakukan secara benar dan teratur, posisi jongkok dapat memperkuat otot kaki pada bagian paha depan dan belakang. Alhasil, lutut pun akan semakin terjaga kesehatannya. Selain itu, posisi jongkok juga merilekskan otot yang tegang, baik untuk pekerja kantoran yang pekerjaannya banyak duduk.

5. Menjaga fungsi saraf panggul dan mengontrol kantung kemih dari kerusakan, bahkan memudahkan proses persalinan
Kekuatan otot dasar panggul adalah kunci untuk kesehatan saluran pembuangan (anus dan kemih) dan kesehatan reproduksi. Terutama bagi cewek di mana kekuatan otot dasar panggul sangat diperlukan dalam masa kehamilan dan juga dalam proses persalinan.

Meskipun memiliki banyak kelebihan, toilet jongkok juga memiliki kekurangan, salah satunya adalah dapat menyebabkan arthritis atau gangguan lutut. Tarikan pada lutut yang terjadi ketika berjongkok serta kondisi lutut yang mudah lelah, nggak baik untuk penderita arthritis.

Bagi mereka, toilet duduk lebih dianjurkan karena dalam posisi duduk, nggak banyak terjadi tarikan pada lutut sehingga lutut terasa lebih nyaman digunakan. Selain penderita arthritis, toilet jongkok juga kurang baik digunakan untuk ibu hamil, lansia, dan penderita obesitas.

Nah, setelah mengetahui fakta-fakta ini, tentunya pikiranmu jadi semakin terbuka dan lebih bijak memilih toilet mana yang akan digunakan. Pilihlah toilet sesuai kebutuhanmu, ya! Jangan gaya-gayaan pakai toilet duduk, tapi pencernaan malah nggak lancar. (hip/vie)