PASIRPENGARAIAN (RIAUMANDIRI.co) - Hingga Akhir Oktober 2016, realisasi target Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) masih rendah.

Dari 169 ribu objek pajak dengan target pungutan PBB P2 sebesar Rp11.5 miliar tahun 2016, saat ini baru terealisasi sekitar Rp4.8 M atau sekitar 45 persen.

Informasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendapatan Pengeloaan Keuangan Aset (DPPKA) Kabupaten Rokan Hulu Jaharudin SP, Rabu (2/11) di Pasirpengaraian. Menurutnya,

salah satu penyebab rendahnya realisasi PBB-P2 Rohul tahun ini, lebih disebabkan karena melemahnya ekonomi masyarakat akibat anjloknya harga komoditas karet dan sawit,

yang menjadi mata pencarian utama masyarakat Rohul. Selain itu,  data yang disampaikan sangat dinamis sehingga berpengaruh pada penagihan pajak.

Jaharudin menyebutkan, untuk mengejar target realisasi PBB-P2 ini, DPPKA Rohul telah mencanangkan realisasi 100 juta perhari realisasi PBB-P2.

Diharapkan dengan adanya target, dapat memotivasi seluruh UPTD, debtcolector dan juga aparatur desa untuk lebih aktif turun ke masyarakat melakukan sosialisasi sekaligus penagihan PBB-P2.

"Melalui program ini kita harapkan 147 desa di Rohul mampu menagih PBB-P2 masyarakat, mininal 800 ribu perhari, jika itu terealisasi maka akhir tahun nanti target PBB-P2 sebesar Rp11.5 M yang sudah kita patok dapat tercapai," ucapnya optimis.

Meski baru tercapai sekitar 45 persen, Jahar optimis target PBB P2 masih dapat tercapai secara maksikmal. Karena berkaca dari pengalaman tahun lalu,

sambung Jahar, kecenderungan masyarakat membayar PBB-P2 biasanya akan meningkat di penghujung tahun. Untuk itu dia meminta kepada 6 UPTD DPPKA Rohul yakni Rambah, Ujungbatu, Tambusai, Kepenuhan, Kunto, Tandun dapat meningkatkan kinerja.

"Kita juga imbau masyarakat untuk segera membayar PBB P2 karena dari pajak itulah salah satu sumber pembangunan daerah kita" pungkasnya. (gus)